Judul Asli : MAXIMUM RIDE – SAVING THE WORLD & OTHER EXTREME SPORTS
Author by James Patterson
Copyright © 2007 by SueJack, Inc. ; Art Copyright © 2008 by Larry Rostant
Penerbit Gramedia Pustaka Utama ; ISBN 978-979-22-4172-3
Alih Bahasa :Poppy Damayanti Chusfani
Editor : Dini Pandia
Cetakan ke-01 : Desember 2008 ; 504 hlm
Cover by Eduard Iwan Mangopang
( first comment ) : … Waooh, cover-nya keren & langsung ‘men-colok’ mata … & colournya bener-bener terang ( I love it, much .. much .. better than the last books, great works !! )
( next comment ) : Okay, rasa penasaran mengalahkan segalanya, so setelah terima persis tgl. 23 Desember 2008 ( hasil indent sejak tgl. 20 Desember 2008, rada maksa sich he .. he .. ) langsung dech ku-buka ( tanpa melihat / melirik tumpukan buku-buku lama yang masih manis terbungkus ) … jadi bagaimana kisah Max dan kawan-kawan ? Tunggu sebentar, ku-ketikkan sekarang dech, nah silahkan dibaca …
Sinopsis :
Pada kisah sebelumnya, setelah berhasil ( sekali lagi ) lolos dari perangkap antek-antek Sekolah di New York – Max, Fang, Iggy ( 18 thn ), Nudge ( 11 thn ), Gazzy ( 8 thn ) & Angel ( 6 thn ) serta Total ( anjing mutan yang bisa berbicara ) melanjutkan pelarian serta penyelidikan mereka menuju Texas.
Dalam usaha mencari informasi tentang Itex, Fang mengusulkan agar mereka muncul di Stadion Texas saat pertandingan football antar Cowboys & Chicago Bears berlangsung – tentu saja terjadi kehebohan karena mereka sekarang terkenal ( gara-gara pelarian terakhir mereka sempat disorotkan kamera TV ).
Seakan belum cukup, Max kembali mendapat kunjungan dari ‘Suara’ di kepalanya ( yang telah menghilang cukup lama – suatu hal yang bikin Max lega sekaligus kangen ) … dan ‘Suara’ menyampaikan berita bahwa di seluruh cabang Itex, mereka memusnahkan semua eksperimen hasil rekayasa DNA ( makanya sekian lama tak terlihat batang hidung para Pemusnah yang biasanya selalu nongol setiap saat ), bahwa Max & Geng merupakan kelompok yang tersisa, bahwa Max berperan penting dalam menyelamatkan dunia.
Saat Max memutuskan bahwa mereka harus segera menemukan & menghancurkan cabang-cabang Itex lainnya, Fang membuat ulah kembali dengan mengusulkan agar mereka semua berhenti dari pelarian & mulai mencari tempat tinggal tetap untuk bersembunyi. Max benar-benar pusing & jengkel dengan semua tingkah laku Fang – dia dulu adalah tangan kanan Max yang senantiasa mendukung & melakukan apa ‘perintah’ Max ( khan mereka semua setuju ia sebagai pemimpin ? ) Dan Fang semakin berlagak saat blog yang dibuatnya semakin banyak pengunjungnya ( hampir ribuan, apa benar tulisan Fang menarik minat sekian banyak pembaca, Max benar-benar tidak habis pikir )
Maka akhirnya kejengkelan & kemarahan Max memuncak saat ia berdua dengan Fang pergi mencari tempat tinggal bagi mereka semua. Kemudian terjadi hal yang tak disangka-sangka : Fang mencium Max ( benar-benar mencium, bukan sekedar tempel bibir !! )
Nah, kelanjutannya jangan membayangkan kisah roman dech, karena Max melarikan diri ( saat Fang mau mencium yang ke-dua kali ), bikin perasaan masing-masing jadi tidak karuan dan dalam keadaan demikian, Max menemukan rumah yang berbeda – kediaman Dr. Martinez & putrinya Ella ( ingat kisah buku pertama, mereka yang menolong Max saat terluka ). Max bagaikan menemukan keluarganya yang hilang, apalagi setelah disodori ‘chocolate chip cookies’ – bahkan Fang yang penuh curiga awalnya jadi agak melunak gara-gara kue lezat buatan Dr. Martinez ( benar-benar sogokan yang manjur )
Dan saat itu pula akhirnya Dr. Martinez berhasil diyakinkan untuk melakukan operasi mengeluarkan ‘microchip’ yang tertanam di lengan Max. Walaupun hasil akhirnya memberi dampak baru. Yang pertama ‘microchip’ berhasil dikeluarkan, namum komplikasinya lengan kiri Max jadi lumpuh. Komplikasi lain gara-gara valium yang disuntikan saat operasi, Max mengatakan sesuatu yang disesali, supaya jelas ini kutipannya : “Fang, Fang, Fang. Aku cinta padamu. Aku sangaaat cinta padamu.” ( ini disertai adegan menggenggam tangan Fang dengan tangan kanan saat lengan kirinya dioperasi Dr. Martinez dan disaksikan oleh Ella, ha … ha … tebak dech bagaimana reaksi Max setelah sadar dari pengaruh valium )
Kejadian-kejadian berikutnya berlangsung dengan cepat. Anak-anak lain yang ditinggal di tempat persembunyian, mendapati musuh baru telah menemukan mereka. Bukan Pemusnah walau mirip secara fisik namun lebih berbahaya karena kawanan yang disebut Flyboys ini bukan manusia tapi robot & jumlah mereka sangat … sangat banyak. Maka tak butuh waktu lama untuk meringkus Iggy, Nudge, Gazzy, Angel & Total.
Setelah pulih dari kondisi aneh & memalukan di kediaman Dr. Martinez, Max & Fang yang kembali ke tempat persembunyian menemukan bahwa anak-anak lain telah lenyap, meninggalkan bekas-bekas pertempuran. Menelusuri jejak para penculik sangat mudah, bahkan terlalu mudah, seakan-akan mereka diberi petunjuk kemana harus pergi. Dan saat Max & Fang menemukan kawan-kawan mereka yang ditawan, kejutan menanti mereka – selain kawanan Flyboys, muncul Jeb Batchelder & si mungil Angel berada di sisinya … Angel telah berkhianat. Bahkan mereka semua dibawa kembali ke Sekolah – tempat yang memberikan kenangan pahit bagi mereka semua.
Tertangkap-dikurung kembali ke tempat yang memberi pengaruh negatif bagi mereka semua. Max harus berjuang memberikan semangat bagi Iggy, Nudge terutama Gazzy yang sangat terpukul dengan peng-khianatan Angel ( bagi yang belum pernah baca, Gazzy & Angel saling menganggap diri mereka berdua sebagai satu saudara )
Kejutan berikutnya - Ari muncul kembali, dengan sikap yang sangat berbeda, malah cenderung terlalu ramah menurut penilaian Max. Bahkan dengan tenang, Ari membawa Max mengelilingi kompleks ‘penjara’ baru mereka. Perubahan sikap Ari disebabkan setelah program penghapusan para eksperimen ( termasuk para Pemusnah ) … dan yang mengejutkan Max, Ari berkata bahwa setiap makhluk eksperimen memiliki masa kadaluarsa ( berarti jika tiba waktunya, makhluk tersebut mati dengan sendirinya ).
Masa kadaluarsa Ari sudah dekat ( ada kode penanggalan dibelakang lehernya yang menunjukkan waktunya ) – Ari menjelang ajal.
Max harus menahan sakit hati & emosinya jika berhadapan dengan mantan pembimbing & penyelamat mereka – Jeb Batchelder, namun justru ia lebih sering menemui Max, berusaha merubah pikiran Max dan kawan-kawan, bahkan sering pula didampingi oleh Angel disisinya ( yang dengan asyiknya makan chocolate chip cookies ). Max menjadi lebih menaruh iba pada Ari yang seperti dilupakan oleh ayah kandungnya ( yep, Ari anak kandung Jeb, sudah pada tahu khan ? ), apalagi di saat-saat Ari menjelang ajal. Walaupun Ari terbukti berkali-kali bangkit dari kematian ( sekali akibat perbuatan Max, tentu saja tanpa disengaja, Max tidak pernah bermaksud membunuh siapa pun ), namun untuk kali ini benar-benar terasa beda bagi Max.
Yang paling bikin jengkel adalah ulah Roland ter Borcht ( mania gila yang berambisi menghapus semua jenis makhluk tak berguna – dalam konteks ‘ para eksperimen’ ). Dengan metode yang lebih keras, ia menekan Max dan kawan-kawan dalam penelitian & akhirnya memberikan vonis pemusnahan bagi mereka semua.
Dan di saat-saat menegangkan, di mana Max, Fang, Iggy, Nudge & Gazzy berhadapan dengan maut, muncul bantuan tak disangka ( benar-benar di luar dugaan ) yang membantu mereka semua lepas & sekali lagi dalam pelarian.
Namun, peristiwa tersebut membawa dampak tragis bagi mereka semua – terjadi pertengkaran hebat yang berbuntut perpecahan & perpisahan kelompok anak-anak mutan yang tersisa ini. Lalu bagaimana mereka menjalani perjalanan berikutnya ? Apakah masing-masing dari mereka akhirnya menemukan jawaban yang dicari ?
Sedikit bocoran, akhirnya Max mengetahui latar belakang dirinya secara lebih jelas, bahkan ia bertemu dengan ayah & ibu kandungnya !! ( siapa ? baca sendiri ya, nggak seru klo semuanya diceritakan )
T’rus, bagaimana kelanjutan hubungan Max & Fang ? ( jawabannya : heboh !!! he..he.. )
Yang jelas banyak hal yang menjadi lebih jelas dalam buku ke-3 petualangan Maximum Ride ini, tapiii … muncul juga banyak pertanyaaan baru – so I can’t wait for the 4th Maximum Ride !!!
( p.s. mbak Poppy & mbak Dini aq doakan senantiasa dalam keadaan sehat & bugar sampai seri Maximum-nya selesai … ha … ha … ha … btw, naganya udah selesai bloom nich ? )
( p.s.s. ada sedikit kebingungan yang bloom terjawab, sewaktu Max bertemu Jeb & Anne, t’rus dikatakan bahwa ia sedang dalam progam ‘manipulasi-otak’ bahkan luka operasinya menghilang, ini berarti kebalikan dari yang sebenarnya terjadi khan ? Berarti saat pertemuan mereka yang dimanipulasi – khan setelah itu lukanya muncul kembali ??? )
Author by James Patterson
Copyright © 2007 by SueJack, Inc. ; Art Copyright © 2008 by Larry Rostant
Penerbit Gramedia Pustaka Utama ; ISBN 978-979-22-4172-3
Alih Bahasa :Poppy Damayanti Chusfani
Editor : Dini Pandia
Cetakan ke-01 : Desember 2008 ; 504 hlm
Cover by Eduard Iwan Mangopang
( first comment ) : … Waooh, cover-nya keren & langsung ‘men-colok’ mata … & colournya bener-bener terang ( I love it, much .. much .. better than the last books, great works !! )
( next comment ) : Okay, rasa penasaran mengalahkan segalanya, so setelah terima persis tgl. 23 Desember 2008 ( hasil indent sejak tgl. 20 Desember 2008, rada maksa sich he .. he .. ) langsung dech ku-buka ( tanpa melihat / melirik tumpukan buku-buku lama yang masih manis terbungkus ) … jadi bagaimana kisah Max dan kawan-kawan ? Tunggu sebentar, ku-ketikkan sekarang dech, nah silahkan dibaca …
Sinopsis :
Pada kisah sebelumnya, setelah berhasil ( sekali lagi ) lolos dari perangkap antek-antek Sekolah di New York – Max, Fang, Iggy ( 18 thn ), Nudge ( 11 thn ), Gazzy ( 8 thn ) & Angel ( 6 thn ) serta Total ( anjing mutan yang bisa berbicara ) melanjutkan pelarian serta penyelidikan mereka menuju Texas.
Dalam usaha mencari informasi tentang Itex, Fang mengusulkan agar mereka muncul di Stadion Texas saat pertandingan football antar Cowboys & Chicago Bears berlangsung – tentu saja terjadi kehebohan karena mereka sekarang terkenal ( gara-gara pelarian terakhir mereka sempat disorotkan kamera TV ).
Seakan belum cukup, Max kembali mendapat kunjungan dari ‘Suara’ di kepalanya ( yang telah menghilang cukup lama – suatu hal yang bikin Max lega sekaligus kangen ) … dan ‘Suara’ menyampaikan berita bahwa di seluruh cabang Itex, mereka memusnahkan semua eksperimen hasil rekayasa DNA ( makanya sekian lama tak terlihat batang hidung para Pemusnah yang biasanya selalu nongol setiap saat ), bahwa Max & Geng merupakan kelompok yang tersisa, bahwa Max berperan penting dalam menyelamatkan dunia.
Saat Max memutuskan bahwa mereka harus segera menemukan & menghancurkan cabang-cabang Itex lainnya, Fang membuat ulah kembali dengan mengusulkan agar mereka semua berhenti dari pelarian & mulai mencari tempat tinggal tetap untuk bersembunyi. Max benar-benar pusing & jengkel dengan semua tingkah laku Fang – dia dulu adalah tangan kanan Max yang senantiasa mendukung & melakukan apa ‘perintah’ Max ( khan mereka semua setuju ia sebagai pemimpin ? ) Dan Fang semakin berlagak saat blog yang dibuatnya semakin banyak pengunjungnya ( hampir ribuan, apa benar tulisan Fang menarik minat sekian banyak pembaca, Max benar-benar tidak habis pikir )
Maka akhirnya kejengkelan & kemarahan Max memuncak saat ia berdua dengan Fang pergi mencari tempat tinggal bagi mereka semua. Kemudian terjadi hal yang tak disangka-sangka : Fang mencium Max ( benar-benar mencium, bukan sekedar tempel bibir !! )
Nah, kelanjutannya jangan membayangkan kisah roman dech, karena Max melarikan diri ( saat Fang mau mencium yang ke-dua kali ), bikin perasaan masing-masing jadi tidak karuan dan dalam keadaan demikian, Max menemukan rumah yang berbeda – kediaman Dr. Martinez & putrinya Ella ( ingat kisah buku pertama, mereka yang menolong Max saat terluka ). Max bagaikan menemukan keluarganya yang hilang, apalagi setelah disodori ‘chocolate chip cookies’ – bahkan Fang yang penuh curiga awalnya jadi agak melunak gara-gara kue lezat buatan Dr. Martinez ( benar-benar sogokan yang manjur )
Dan saat itu pula akhirnya Dr. Martinez berhasil diyakinkan untuk melakukan operasi mengeluarkan ‘microchip’ yang tertanam di lengan Max. Walaupun hasil akhirnya memberi dampak baru. Yang pertama ‘microchip’ berhasil dikeluarkan, namum komplikasinya lengan kiri Max jadi lumpuh. Komplikasi lain gara-gara valium yang disuntikan saat operasi, Max mengatakan sesuatu yang disesali, supaya jelas ini kutipannya : “Fang, Fang, Fang. Aku cinta padamu. Aku sangaaat cinta padamu.” ( ini disertai adegan menggenggam tangan Fang dengan tangan kanan saat lengan kirinya dioperasi Dr. Martinez dan disaksikan oleh Ella, ha … ha … tebak dech bagaimana reaksi Max setelah sadar dari pengaruh valium )
Kejadian-kejadian berikutnya berlangsung dengan cepat. Anak-anak lain yang ditinggal di tempat persembunyian, mendapati musuh baru telah menemukan mereka. Bukan Pemusnah walau mirip secara fisik namun lebih berbahaya karena kawanan yang disebut Flyboys ini bukan manusia tapi robot & jumlah mereka sangat … sangat banyak. Maka tak butuh waktu lama untuk meringkus Iggy, Nudge, Gazzy, Angel & Total.
Setelah pulih dari kondisi aneh & memalukan di kediaman Dr. Martinez, Max & Fang yang kembali ke tempat persembunyian menemukan bahwa anak-anak lain telah lenyap, meninggalkan bekas-bekas pertempuran. Menelusuri jejak para penculik sangat mudah, bahkan terlalu mudah, seakan-akan mereka diberi petunjuk kemana harus pergi. Dan saat Max & Fang menemukan kawan-kawan mereka yang ditawan, kejutan menanti mereka – selain kawanan Flyboys, muncul Jeb Batchelder & si mungil Angel berada di sisinya … Angel telah berkhianat. Bahkan mereka semua dibawa kembali ke Sekolah – tempat yang memberikan kenangan pahit bagi mereka semua.
Tertangkap-dikurung kembali ke tempat yang memberi pengaruh negatif bagi mereka semua. Max harus berjuang memberikan semangat bagi Iggy, Nudge terutama Gazzy yang sangat terpukul dengan peng-khianatan Angel ( bagi yang belum pernah baca, Gazzy & Angel saling menganggap diri mereka berdua sebagai satu saudara )
Kejutan berikutnya - Ari muncul kembali, dengan sikap yang sangat berbeda, malah cenderung terlalu ramah menurut penilaian Max. Bahkan dengan tenang, Ari membawa Max mengelilingi kompleks ‘penjara’ baru mereka. Perubahan sikap Ari disebabkan setelah program penghapusan para eksperimen ( termasuk para Pemusnah ) … dan yang mengejutkan Max, Ari berkata bahwa setiap makhluk eksperimen memiliki masa kadaluarsa ( berarti jika tiba waktunya, makhluk tersebut mati dengan sendirinya ).
Masa kadaluarsa Ari sudah dekat ( ada kode penanggalan dibelakang lehernya yang menunjukkan waktunya ) – Ari menjelang ajal.
Max harus menahan sakit hati & emosinya jika berhadapan dengan mantan pembimbing & penyelamat mereka – Jeb Batchelder, namun justru ia lebih sering menemui Max, berusaha merubah pikiran Max dan kawan-kawan, bahkan sering pula didampingi oleh Angel disisinya ( yang dengan asyiknya makan chocolate chip cookies ). Max menjadi lebih menaruh iba pada Ari yang seperti dilupakan oleh ayah kandungnya ( yep, Ari anak kandung Jeb, sudah pada tahu khan ? ), apalagi di saat-saat Ari menjelang ajal. Walaupun Ari terbukti berkali-kali bangkit dari kematian ( sekali akibat perbuatan Max, tentu saja tanpa disengaja, Max tidak pernah bermaksud membunuh siapa pun ), namun untuk kali ini benar-benar terasa beda bagi Max.
Yang paling bikin jengkel adalah ulah Roland ter Borcht ( mania gila yang berambisi menghapus semua jenis makhluk tak berguna – dalam konteks ‘ para eksperimen’ ). Dengan metode yang lebih keras, ia menekan Max dan kawan-kawan dalam penelitian & akhirnya memberikan vonis pemusnahan bagi mereka semua.
Dan di saat-saat menegangkan, di mana Max, Fang, Iggy, Nudge & Gazzy berhadapan dengan maut, muncul bantuan tak disangka ( benar-benar di luar dugaan ) yang membantu mereka semua lepas & sekali lagi dalam pelarian.
Namun, peristiwa tersebut membawa dampak tragis bagi mereka semua – terjadi pertengkaran hebat yang berbuntut perpecahan & perpisahan kelompok anak-anak mutan yang tersisa ini. Lalu bagaimana mereka menjalani perjalanan berikutnya ? Apakah masing-masing dari mereka akhirnya menemukan jawaban yang dicari ?
Sedikit bocoran, akhirnya Max mengetahui latar belakang dirinya secara lebih jelas, bahkan ia bertemu dengan ayah & ibu kandungnya !! ( siapa ? baca sendiri ya, nggak seru klo semuanya diceritakan )
T’rus, bagaimana kelanjutan hubungan Max & Fang ? ( jawabannya : heboh !!! he..he.. )
Yang jelas banyak hal yang menjadi lebih jelas dalam buku ke-3 petualangan Maximum Ride ini, tapiii … muncul juga banyak pertanyaaan baru – so I can’t wait for the 4th Maximum Ride !!!
( p.s. mbak Poppy & mbak Dini aq doakan senantiasa dalam keadaan sehat & bugar sampai seri Maximum-nya selesai … ha … ha … ha … btw, naganya udah selesai bloom nich ? )
( p.s.s. ada sedikit kebingungan yang bloom terjawab, sewaktu Max bertemu Jeb & Anne, t’rus dikatakan bahwa ia sedang dalam progam ‘manipulasi-otak’ bahkan luka operasinya menghilang, ini berarti kebalikan dari yang sebenarnya terjadi khan ? Berarti saat pertemuan mereka yang dimanipulasi – khan setelah itu lukanya muncul kembali ??? )
Best Regards,
* Hobby Buku *
* Hobby Buku *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar