ALICE'S WONDERLAND

Translate

Tampilkan postingan dengan label 4 Star. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 4 Star. Tampilkan semua postingan

Senin, September 30, 2013

Books "UNDER THE DOME"

Books “DI BAWAH KUBAH”
Judul Asli : UNDER THE DOME
Copyright © 2009 by Stephen King
Penerbit Gramedia
Alih Bahasa : Gita Yuliani
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Agustus 2013 ; 1.104 hlm ; Chapter I – XXVI
Buku I : 576 hlm ; ISBN 978-979-22-9845-1 ; Bab I - XVII
Buku II : 528 hlm ; ISBN 978-979-22-9846-8 ; Bab XVIII - XXVI
Rate : 4 of 5

Sebelum kisah ini ditulis, dunia tidak pernah mengenal nama Chester’s Mills – sebuah kota di kawasan Maine, yang tidak terlalu kecil namun juga tak terlalu besar untuk diketahui secara luas. Intinya, ini adalah sebuah kota yang biasa-biasa saja, dengan para penghuni yang tampaknya juga biasa-biasa saja. Bahkan kisah ini dimulai dengan pemandangan yang (tampak) biasa, tepatnya pada tanggal 21 Oktober, cuaca cerah dengan matahari tengah hari bersinar terik. Dibuka dengan sebuah pesawat terbang yang meluncur dengan santai di udara dan seekor marmut dengan santai berusaha menyeberangi jalan raya.

Books "ANYA'S GHOST"

Judul Asli : ANYA’S GHOST
Copyright © 2011 by Vera Brosgol
Published by First Second [ an imprint of Roaring Brook Press ]
Cover art & illustration by Collen Af Venable
Penerbit : CV Curhat Anak Bangsa ; Muffin Graphics [ PT. Mizan Pustaka ]
Alih Bahasa : Chris Saxon
Editor : Ahmad Mahdi
Desain Sampul & Isi : Dens
Proofreader : Windy Rachma Jingga
Lay-out Sampul & Isi : Deby Saputra
Cetakan I : April 2013 ; 228 hlm
Rate : 2 of 5 (untuk edisi terjemahan) | 4 of 5 (untuk versi bahasa Inggris)

Kisah ini menggelitik rasa penasaranku semenjak awal melihat sajian ‘display’ di salah satu toko buku. Bukan saja mendapat rekomendasi khusus dari penulis sekaliber  Neil Gaiman,  Scott McCloud hingga Hope Larson, melainkan juga nominasi penghargaan Will Eisner yang prestisius untuk kategori Graphic Novel.

[ source ]
Sesuai dengan judulnya, tokoh utama dalam kisah ini gadis remaja bernama Annushka Borzakovskaya atau yang lebih memilih dipanggil Anya Brown, salah satu dari keluarga imigran Rusia yang pindah dan menetap di Amerika. Berkat perjuangan sang ibu (tidak terlihat adanya sosok ayah), Anya berhasil masuk dalam Hamilton High School – salah satu sekolah swasta yang termasuk elite, yang tentunya berisikan siswa-siswa dari kalangan kaya dan populer. Bisa ditebak Anya masuk dalam kategori mana. Ditambah dengan konflik pribadi yang berbuntut pada pertengkaran dengan sahabat karibnya Siobhan, serta ketidak-puasan dalam menghadapi kehidupan sehari-hari yang tak sesuai impiannya (cantik, langsing, berambut pirang, punya pacar keren sekaligus populer), maka suatu hari Anya memutuskan ‘bolos’ sekolah yang mencari tempat menyepi jauh dari siapa pun juga.

Selasa, September 17, 2013

Books "THE BOOK OF TOMORROW"

Books “BUKU ESOK HARI”
Judul Asli : THE BOOK OF TOMORROW
Copyright © by Cecelia Ahern 2009
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Nurkinanti Laraskusuma
Desain Sampul : eMTe
Cetakan I :  Juli 2013 ; 480 hlm ; GM 402 01 13 0098
Rate : 4 of 5
~ Re-Blogged from My Little Garden of Story ~

“Kisah ini jenis yang mengharuskan beberapa orang mengenyahkan ketidakpercayaan mereka. Sebagian manusia dilahirkan dengan pikiran telah terbuka ; ibarat kuncup-kuncup bunga mungil, dirawat hingga perlahan kelopak-kelopaknya mengembang terbuka dan siap disuapi oleh sifat paling alami kehidupan. Tapi ada juga mereka yang pikirannya hanya seperti rangkaian tangkai bunga, yang menumbuhkan kuncup saat menerima informasi baru – satu kuncup untuk satu fakta baru – tapi kuncup-kuncup itu tidak pernah membuka, tidak pernah berkembang. Mereka adalah orang-orang dengan huruf kapital dan titik, tapi tidak pernah tanda tanya dan elipsis ...” [ ~ The Book of Tomorrow | p. 9 – 10 ]
Pembukaan pada awal paragraf kisah ini mencerminkan apa yang hendak disampaikan oleh sang penulis, dan untuk menyesuaikan dan memahami pesan-pesan yang hendak disampaikan, maka kusempatkan untuk ‘membuka-pikiran’ dalam menelaah sekaligus menikmati perjalanan sebuah kisah yang tak pelak akan melambungkan daya imajinasi serta pemahaman akan nilai-nilai kehidupan. Dituturkan dengan cara yang memikat, perpaduan antara manisnya sebuah romansa, pahitnya pengkhianatan serta misteri akan skandal yang disembunyikan selama bertahun-tahun, menjalin kisah yang absurb, unik dan aneh, namun mengandung kesan serta keindahan tersendiri, menyentuh hingga akhir ....

Rabu, September 11, 2013

Books "THE OCEAN AT THE END OF THE LANE"

Books “SAMUDRA DI UJUNG JALAN SETAPAK”
Judul Asli : THE OCEAN AT THE END OF THE LANE
Copyright © 2013 by Neil Gaiman
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Desain Sampul : Eduard Iwan Mangopang
Cetakan I : Juli 2013 ; 264 hlm ; GM 402 0113 0093
Rate : 4 of 5
“Sejauh mana kebenaran akan suatu hal yang kauingat? Barangkali benar, bisa jadi salah. Kurang-lebih. Beda-beda orang, beda-beda ingatannya ; tidak ada dua orang yang mengingat hal-hal yang sama persis, entah mereka mengalaminya atau tidak. Walaupun dua orang berdiri bersebelahan, ingatan mereka bisa berpulau-pulau jauhnya.” [ ~ The Ocean at the End of the Lane | p. 250 ]
Ada yang pernah mengatakan bahwa ingatan manusia awalnya bagaikan sebuah jaring laba-laba, yang dijalin dengan rapi dan teliti, mulai dari lingkaran terkecil hingga semakin lama semakin melebar dan meluas. Hingga muncul ‘gangguan’ berupa pendatang asing yang terjebak-terperangkap hingga tergulung dan menjadi kesatuan baru pada jalinan tersebut. Pemandangan yang awalnya tampak simetris, indah serta rapi, mulai menampakkan ‘bercak-bercak’ dari serangkaian gulungan pendatang-pendatang asing tersebut. Dan bentuk awal telah berubah menyesuaikan proses yang telah berjalan. Hingga waktunya untuk kembali ‘memintal’ jaring-jaring yang baru, sesuai tempat dan kondisi yang dihadapi.

Sabtu, Juli 20, 2013

Books "UNHOLY NIGHT"

Books “MALAM (TAK) KUDUS”
Judul Asli : UNHOLY NIGHT          
Copyright © 2012 by Seth Grahame-Smith
Penerbit : Elex Media Komputindo
Alih Bahasa : Desy Natalia
 Editor : Alodia Yovita
Cetakan I : July 2013 ; 372 hlm
Rate : 4 of 5
“Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa ; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.” —Mazmur 33 : 16
[ source ]
Kisah “Malam Kudus” bukanlah sesuatu yang baru bagi diriku, karena telah diperkenalkan semenjak masa kanak-kanak, dan seiring dengan pertambahan usia, pemahaman akan makna serta pesan dibalik kisah tersebut  memberikan suatu kesan tersendiri yang cukup dalam bagi diriku. Mengenal sang penulis, Seth Grahame-Smith melalui karya terdahulunya : “Abraham Lincoln’s The Vampire Hunter” serta “Pride & Prejudice & Zombies” – sama sekali tidak memberikan kesan mendalam alih-alih justru jengkel karena ‘kreatifitasnya’ yang justru berkesan merusak makna sejarah dan penghargaan atas karya klasik yang sangat dikenal secara luas. 

Maka saat melihat bahwa buku terbarunya akan rilis, ada sejumlah keraguan yang sangat besar untuk ‘mengulangi’ pengalaman membaca karya penulis ini. Tetapi, karena diriku sudah menyatakan untuk tak akan menilai sebuah karya hanya dari penampilan luar, maka kucoba memberikan kesempatan sekali lagi untuk ‘berusaha’ menikmati karyanya. Sekaligus memuaskan rasa penasaran dirku, sejauh mana ia akan membawa kisah yang bukan saja klasik tetapi juga memiliki makna sangat dalam bagi umat manusia ...

Rabu, Juni 12, 2013

Books "THE NIGHT CIRCUS"

Judul Asli : THE NIGHT CIRCUS
by Erin Morgenstern
Copyright © 2011 by Night Circus, LLC.
Penerbit Mizan Fantasi
Alih Bahasa : Berliani Mantili Nugrahani
Editor : Prisca Primasari
Proofreader : Emi Kusmiati
Desain Sampul : Windu Tampan
Cetakan I : Januari 2013 ; 612 hlm
Rate : 4 of 5

First of all, I don’t know how to write this review, my mind still wondering around beyond imagination. This story not only full with magic but also so sad – and yet so wonderful. The beauties and the weirdness are together, gave such remarkable scenery. I never felt such overwhelmed within each words that written really beautiful, simple but meaningful. Ok, enough with all of this, let me try to gather myself and begin the reviews ...

Kisah dimulai dengan pembukaan sebuah Sirkus yang cukup unik, karena keberadaannya tidak menentu, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa ada pertanda sebelumnya. Ia bisa suatu saat muncul di lapangan dekat kediaman-mu, namun beberapa hari kemudian lenyap tanpa jejak. Dan Sirkus ini hanya terbuka untuk umum menjelang senja hari hingga menjelang matahari terbit. Tiada seorang pun yang mengetahui latar belakang Sirkus ini, hanya namanya yang sangat dikenal oleh para penggemar dan kalangan pecinta dunia penuh fantasi dan keajaiban __ ia disebut dengan Le Cirque des Rêves (The Circus of Dreams).

Rabu, Mei 22, 2013

Books "THE CHILD THIEF"


Books "SI PENCURI ANAK"
Judul Asli : THE CHILD THIEF
Copyright © 2009 by Brom
Cover & inside illustration by Brom
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Cetakan I : Oktober 2012 | 936 hlm
Rate : 4 of 5

 New York City – kota gemerlap yang tak pernah tidur, padat dan sarat dengan aneka kesibukan serta penghuni dari berbagai kalangan. Tampak di bagian puncak suatu kehidupan yang penuh kemewahan serta aneka hiburan, namun di sisi lain, di bagian bawah yang tersembunyi, kehidupan kumuh serta sarat akan kejahatan turut beraksi mewarnai dunia glamour yang tampak dari penampilan luar. Keadilan dan kebenaran merupakan hal yang langka, karena hanya segelintir orang yang cukup peduli untuk bersedia melakukannya. Dan sosok-sosok yang paling sering terlupakan adalah anak-anak, yang tak memiliki perlindungan secara hukum dari kejahatan yang merajalela. Mulai dari penganiayaan, pelecahan seksual, perdagangan obat terlarang, hingga eksploitasi pada’human-trafficking’ ...tiada satu pun yang dapat melindungi dan menolong mereka, hingga suatu saat muncul ‘malaikat-keadilan’ yang memberikan penawaran yang tak dapat ditolak.

Rabu, Januari 16, 2013

Books "THE FALSE PRINCESS"



Judul Asli : THE FALSE PRINCESS
Copyright © Eilis O’Neal, 2011
Penerbit Atria
Alih Bahasa : Harisa Permatasari
Editor : Fenty Nadia ; Ida Wajdi
Desain Sampul : Reni Yuliandini
Cetakan I : September 2012 ; 410 hlm
Rate : 4 of 5

Putri Nalia merupakan satu-satunya penerus keturunan Kerajaan Thorvaldor, meski ia tidak terlalu menyukai tata cara dan peraturan yang harus dilakukan sebagai calon pemimpin negara, ia tetap berusaha sekuat tenaga menyelesaikannya. Hingga sebuah kejutan yang menghancurkan kehidupannya, muncul ketika ia berusia 16 tahun, sebuah rencana dan konspirasi yang melibatkan ramalan mengerikan sebelum kelahirannya. Ramalan yang menyebutkan bahwa calon penerus kerajaan aka terbunuh sebelum ia berusia 16 tahun. Maka dibuatlah rencana untuk menyembunyikan sang putri dan mengambil bayi lain yang akan dibesarkan sebagai putri Nalia palsu. Tiada yang mengetahui hal ini kecuali sang Raja dan Ratu serta 2 orang penyihir penasehat Kerajaan. 

Rabu, Januari 11, 2012

Books "MOCKINGJAY"



Judul Buku : Book 3 – MOCKINGJAY ( from The Hunger Games Trilogy )
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Hetih Rusli
Cetakan I : Januari 2012 ; 432 hlm

Sinopsis :
Katnis Everdeen sekali lagi berhasil lolos dari Hunger Games. Namun ia tak mampu menyelamatkan Peeta Mellark kembali yang sekarang menjadi tawanan Capitol. Katnis diselamatkan oleh kaum pemberontak dan sekarang bersembunyi di Distrik 13 yang telah dianggap musnah selama bertahun-tahun. Sekarang Distrik 13 bangkit dari kegelapan, setelah sekian lama bersembunyi, dan menjadi markas utama para pemberontak seluruh Distrik. Terlebih setelah Presiden Snow memerintahkan pemusnahan ke-12 Distrik dengan bom-bom tepat saat Katnis menghilang dari arena Hunger Games, diselamatkan pesawat ringan Distrik 13. Katnis masih bersyukur bahwa Gale dengan sigap menggerakkan sebagian besar penduduk Distrik 12 untuk menyelamatkan diri saat bom-bom dijatuhkan, termasuk keluarga Gale dan keluarga Katnis selamat. Namun tidak bagi hampir separuh penduduk yang tertinggal, mereka tewas, musnah bersama rumah, toko, tanah yang dibom, hanya tinggal abu yang tersisa.

Katnis yang sedang masa pemulihan akibat pertempuran Hunger Games, tak dapat pulih kembali karena memikirkan kondisi Peeta yang tertawan. Sedangkan para pemberontak menanti dirinya untuk segera bangkit dan menjadi simbol kekuatan dan perlawanan terhadap Capitol, memimpin rakyat menuju kebebasan dari penjara pemerintahan Capitol. Katnis berusaha memenuhi tugas-tugasnya sebagai ‘sang Mockingjay’ tapi entah mengapa, ia merasa bahwa dirinya seakan menjalani hal yang sama seperti peserta Hunger Games. Ia melakukan persiapan yang sama dengan tim persiapannya ( yang diculik dari Capitol dan disiksa oleh para pemberontak, sebelum diselamatkan oleh Katnis ), menjadi bintang dalam adegan-adegan yang direkam guna disiarkan pada masyarakat sebagai propaganda melawan Capitol, bertempur melawan musuh-musuh yaitu masyarakat Capitol ( beberapa yang sempat menjadi pertengkaran antara dirinya dengan Gale, saat ia membela tim persiapannya yang notabene orang Capitol, namun mereka selalu bersikap baik terhadap Katnis ), dan dengan segala pertempuran propaganda, tiba-tiba muncul sosok Peeta di layar televisi, sosok yang dikira Katnis telah tewas atau paling tidak disiksa, muncul dalam kondisi segar dan meminta Katnis mendorong para pemberontak untuk melakukan genjatan senjata demi perdamaian dan kelangsungan hidup masyarakat, karena pertempuran hanya akan membuat semua orang nantinya tewas hingga tak ada yang tersisa.

Katnis bingung dan terombang-ambing mendengarkan siaran itu. Di satu sisi ia bahagia karena Peeta selamat, hidup dalam keadaan bugar. Di sisi lain, seakan-akan Peeta berbelok membela Capitol melawan Pemberontak. Katnis merasa bimbang sekaligus marah, tak ada satu pun yang dapat membantunya bahkan memberikan saran, seakan-akan setiap orang memiliki agenda dan maksud tersendiri dalam pemberian dukungan maupun saran-saran. Dan ketika akhirnya ia memutuskan bangkit melawan Capitol, Presiden Snow menunjukkan bukti ancamannya, Katnis menyaksikan bagaimana Peeta hari-demi-hari seakan mengalami penyiksaan yang berat. Hal ini membuat hati Katnis remuk-redam, karena ia tahu jika kebangkitan Mockingjay akan menyakiti Peeta secara fisik, bahkan bisa membawanya pada kematian. Hati Katnis terpecah-belah, bahkan Gale yang selama ini mampu menjadi curahan hati serta sandaran pikiran, justru sering berselisih pendapat dengan Katnis, sehingga hubungan mereka menjauh karena masing-masing memiliki agenda dan pemikiran yang berbeda.

Melihat kondisi Katnis yang semakin terpuruk, jelas tidak membuat program yang dibuat oleh Distrik 13 semakin maju. Maka diambil keputusan untuk membebaskan para tawanan di Capitol. Katnis tidak mengetahui rencana tersebut sampai tim penyelamat telah berangkat. Maka ia hanya bisa menunggu dan menunggu kabar dari usaha yang dirahasiakan. Dan akhirnya, datanglah kabar bahwa tim penyelamat telah kembali beserta tawanan yang berhasil diselamatkan. Katnis dan Haymitch segera menyerbu ke rumah sakit tempat mereka semua dirawat karena kondisi-kondisi selama penyiksaan serta para anggota tim penyelamat banyak pula yang terluka. Katnis mulai melihat Gale yang ditangani dokter, Joanna yang pingsan diangkut masuk, teriakan seorang wanita ; Annie yang memanggil Finnick – pasangan yang sekian lama terpisah akhirnya bersatu, membuat Katnis terharu sekaligus iri … hingga Haymitch memanggilnya karena telah menemukan Peeta – akhirnya Katnis bisa melihat Peeta yang dikerumuni sekian banyak dokter. Pandangan mereka bertemu, Peeta mendorong semua orang yang ada di sekelilingnya, melompat turun dari tempat tidur dan menuju ke arah Katnis, yang juga berlari mendekatinya sambil merentangkan kedua tanganya untuk memeluk Peeta …. hingga kedua tangan Peeta terasa di lehernya, mencekik dirinya sekuat tenaga.
Peeta Mellark sekarang bukanlah Peeta yang manis, ramah dan jatuh cinta setengah mati pada Katnis, ia sekarang berusaha membunuh Katnis setiap kali melihatnya. Peeta yakin bahwa Katnis bukan manusia melainkan ‘mutt’ yang disusupkan oleh Capitol demi menghancurkan setiap orang termasuk dirinya. Peeta Mellark mengalami ‘cuci-otak’ sehingga setiap kenangan manisnya dengan Katnis justru berubah menjadi mimpi-mimpi buruknya, sumber ketakutan dan kengerian. Katnis tak sanggup lagi melihat kondisi Peeta yang seperti itu. Maka ia minta ditugaskan di tempat lain di mana ia tidak dapat melihat kembali Peeta. Dan setelah menjalani berbagai latihan singkat untuk memastikan dirinya siap secara fisik dan mental untuk terjun ke medan termpur, akhirnya tibalah saatnya Katnis beserta tim khususnya berangkat untuk mengatasi Distrik 2 – satu-satunya Distrik yang masih dalam pengaruh kekuasaan Capitol dan belum mau menyerah.

Meski Katnis berusaha lari dari Peeta, dan Peeta masih dalam tahap pemulihan kondisi di bawah pengawasan para ahli, kondisi Negara Panem bukan semakin membaik, peperangan terjadi dimana-mana. Korban berjatuhan tanpa pandang bulu, tua-muda, miskin-kaya, membuat Katnis terkadang berpikir apakah benar pemikiran Peeta yang menyarankan bahwa sejak awal sebaiknya mereka semua melakukan genjatan senjata dan merundingkan perdamaian ? Namun saat ini setiap orang yang memikirkan dirinya sendiri dan bagaimana membalas dendam atas kematian demi kematian yang menimpa kerabat mereka. Dan Katnis di medan pertempuran seakan kembali ke arena Hunger Games, menjalani suatu permainan bagai lingkaran setan yang tak terputus hingga semuanya binasa …

Kesan :
Ibarat menonton film, maka ending buku ke-2 dan awal buku ke -3 bagaikan arus adrenalin ketegangan yang mengasyikkan, membuat kita kecanduan untuk terus mengikuti langkah-langkah Katnis Everdeen – tokoh utama dala kisah ini. Penulis dengan pandai memicu minat pembaca dengan menciptakan sosok ‘pahlawan’ dari kalangan biasa yang mampu bangkit memperjuangkan harkat dirinya serta melindungi orang-orang yang dikasihi. Dan segala konflik serta perang batin yang dialami Katnis serta tokoh-tokoh di sekelilingnya, menunjukkan sisi manusiawi yang justru membuat pembaca semakin dekat dengan tokoh-tokoh rekayasa ini, karena dalam setiap diri Katnis, Peeta, Haymitch, Gale bahkan Presiden Snow, ada sekelumit jiwa dan pemikiran yang sama, bahwa kita – pembaca juga dapat berperan dan melakukan hal yang sama dalam kehidupan kita masing-masing. Suatu konsep yang sederhana dan sangat kompleks.

Tanpa banyak menyingkap isi buku terakhir dari trilogy Hunger Games ini, cukup jelas pesan yang tersampaikan bahwa peperangan tidak membawa kebaikan, apa pun alasan di baliknya, karena baik yang menang maupun yang kalah sama-sama kehilangan orang-orang yang dikasihi, nyawa mereka tak mampu dikembalikan dengan cara apa pun. Dan Katnis – pun akhirnya menyadari apa yang benar-benar dia inginkan setelah sekian lama hatinya mencari, setelah mengalami berbagai cobaan berat yang tak pernah mampu menghilangkan mimpi-mimpi buruk yang senantiasa datang …

“ ….Aku sendiri punya banyak api. Yang kubutuhkan adalah bunga dandelion pada musim semi. Warna kuning cerah yang berarti kelahiran kembali, bukannya kehancuran. Janji bahwa hidup bisa berlanjut, tak peduli seburuk apa pun kami kehilangan. Bahwa hidup bisa menjadi baik lagi ….” – Katnis Everdeen

Tentang Penulis :
Sejak tahun 1991 Suzanne Collins bekerja sebagai penulis cerita televisi untuk program anak-anak. Belakangan ia juga dikenal sebagai penulis novel fantasi remaja dengan beberapa serialnya yang sukses, termasuk serial The Hunger Games. Saat ini ia tinggal bersama keluarganya dan sepasang kucing yang dipungut dari halaman belakang rumah mereka. The Hunger Games telah diangkat ke layar lebar dengan jadwal rilis 23 Maret 2012, diperankan oleh Jennifer Lawrence / Katnis ( Jen dapat dikenali di X-Men First Class sebagai Young Mystique ), Josh Hutcherson / Peeta ( Josh dapat dikenali di Journey to the Center of The Earth dengan Brendan Fresar ; Zathura dengan Kristen Stewart ) dan Liam Hemsworth / Gale ( main di The Last Song yang juga diangkat dari novel Nicholas Sparks ; mendampingi Miley Cyrus dan mereka sempat pacaran juga )

Best Regards,
* HobbyBuku *

Books "BEAUTIFUL CREATURES"



Judul Buku : Book 1 - BEAUTIFUL CREATURES
Penulis : Kami Garcia & Margaret Stohl
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Monica D. Chresnayani
Editor : Dini Pandia
Desain Cover : Martin Dima
Cetakan I : Agustus 2011 ; 624 hlm

Sinopsis :
Ethan Lawson Wate, pemuda biasa yang tinggal di Gatlin, South Carolina, sebuah kota kecil yang semenjak era Perang Saudara tidak mengalami perubahan yang berarti, membuat dirinya bercita-cita segera lulus sekolah dan pergi sejauh mungkin dari kota tersebut. Ethan hidup hanya berdua dengan ayahnya, seorang penulis yang selalu mengurung diri di ruang kerjanya sepanjang hari semenjak kematian istrinya – Lila Evers Wate, jadi praktis kelangsungan kehidupan rumah tangga keluarga Wate diurus oleh Amma – pengurus rumah tangga sekaligus pengganti orang tua bagi Ethan. Semuanya berjalan seperti biasa, kecuali dalam beberapa bulan terakhir, Ethan mengalami mimpi buruk yang senantiasa berulang : ia jatuh, terjun bebas dalam kegelapan, ada seorang gadis yang juga jatuh, menyerukan namanya, wajah dan aroma yang sama, aroma lemon dan rosemary. Mimpi-mimpi buruk itu semakin lama semakin terasa nyata, Ethan sering kali terbangun dalam kondisi aneh, berlepotan tanah, pintu atau jendelanya terbuka tanpa adanya ingatan bahwa ia telah membukanya. Dan suatu hari, pada hari pertama masuk sekolah, di tahun keduanya di Stonewall Jackson High, Ethan terbangun dengan mimpi serupa, mendapati iPod-nya memuat lagu baru yang tak pernah diketahuinya, lagu dengan judul Enam Belas Bulan, sebuah lago yang moody, mengerikan sekaligus menghipnotis. Dan pada hari itu ada murid baru di kelasnya, cewek nyentrik bernama Lena Duchannes, yang menjadi bahan pembicaraan karena ia kemenakan si Tua Macon Melchizedek Ravenwood yang tidak kalah anehnya, tinggal seorang diri di Ravenwood Manor di puncak bukit yang terpencil.

Lena cukup menarik diluar penampilannya yang serba gothic dengan dandanan serba hitam, menaiki mobil panjang hitam yang mirip mobil jenazah, namun Ethan mendapati dirinya tertarik secara aneh seakan-akan ia sudah mengenal Lena sekian lama, dan saat mereka bertatapan, Ethan tahu bahwa gadis yang menghantui mimpi-mimpinya selama berbulan-bulan adalah Lena Duchannes. Namun pertemanan mereka bukannya berjalan lancar, teman-teman Ethan yang tergabung dalam klub basketball dengan gadis-gadis mereka para cheerleader, sepakat memboikot dan mengucilkan Lena, serta berusaha membuat seluruh sekolah manjauhi Lena. Bahkan Amma yang biasanya mampu berpikir logis, juga memerintahkan Ethan untuk tidak terus berhubungan dengan Lena dengan alasan bahwa gadis itu akan menyebabkan Ethan terlibat berbagai masalah. Hanya sahabat akrab Ethan ; Wesley Jefferson Lincoln ‘Link’ yang tetap setia mendampingi Ethan dan menerima Lena apa adanya.

Namun Lena memang bukan manusia biasa, ia adalah Caster – manusia yang memiliki kemampuan supernatural secara turun-temurun, dan pada usianya ke-16 nanti, ia akan di-inisiasi upacara kedewasaan dan saat itu pula ia akan menghadapi takdirnya apakah akan menjadi Pihak Terang atau Pihak Kegelapan. Lena sebagai mana remaja yang penuh gejolak, emosi-nya sering berubah terutama semakin mendekati ulang tahunnya, karena ibu kandung Lena yang tak pernah dikenalnya, berubah menjadi Kegelapan yang terkenal kuat dan keji. Lena takut dirinya mengalami perubahan yang sama. Dan hal tersebut tidak terbantu dengan adanya gangguan konstan dari teman-teman sekolahnya dan orang-orang sekelilingnya, maka setiap kali Lena mencapai emosi tinggi, marah maupun ketakutan, cuaca buruk, hujan dan badai topan melanda kota Gatlin. Ethan yang juga ditentang untuk meneruskan hubungannya dengan Lena, tak mampu menjauh dari Lena, terutama semenjak pertemuan awal mereka berdua, Ethan mampu mendengarkan segala pikiran dan jeritan hati dalam benak Lena.

Dan suatu hari di sudut taman dekat Ravenwood Manor, mereka menemukan bandul kalung antik dengan gravir ECW dan GKD, dan pada saat mereka berdua memegang bandul tersebut – terjadi fenomena luar biasa. Ethan dan Lena tertarik dalam pusaran yang melempar mereka kembalai ke masa lampau pada era Perang Saudara yang terjadi di Gatlin, tepat pada saat pembantaian & penjarahan rumah-rumah penduduk. Namun sosok utama yang menarik perhatian adalah seorang wanita muda bernama Genevieve yang berusaha mencapai rumahnya demi menyelamatkan keluarganya, hanya untuk mendapati rumahnya telah menjadi puing-puing dan keluarganya terperangkap di dalam kobaran api, hanya Ivy – pelayan setia keluarganya yang selamat. Mereka juga menyaksikan pertemuan tak terduga antara Genevieve dengan kekasihnya Ethan Carter Wate – kakek moyang keluarga Ethan, namanya terhapus dari pohon keluarga dari dianggap pengkhianat perang. Pemandangan itu tiba-tiba terputus dan membawa mereka kembali ke masa kini. Penasaran dengan kejadian tersebut, mereka berdua bertekad mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa kaitan peristiwa itu dengan mereka berdua : Ethan dan Lena ?

Melalui berbagai cara dan taktik secara sembunyi-sembunyi, terutama bagi Ethan karena Amma melarang keras dirinya untuk menyelidiki, bahkan membuat jimat penolak kutukan saat melihat bandul kalung itu, memerintahkan Ethan untuk mengubur kembali di tempat asalnya ( sesuatu yang tidak dilakukan oleh Ethan ). Dan setiap saat mereka berdua, Ethan dan Lena memegang bandul kalung itu, maka mereka dapat mengikuti kembali kelanjutan kisah Ethan Carter dengan Genevieve – bagaikan menonton film namun dapat merasakan suasana yang terjadi…di mana akhirnya sebagian misteri terkuak, demi melindungi Genevieve dari kekerasan tentara penjarah, Ethan tertembak dan mati di tempat. Genevieve yang tidak mau menerima kenyataan setelah kehilangan seluruh keluarganya, melakukan hal terlarang meski diprotes habis-habisan oleh Ivy. Genevieve Duchannes membuka Kitab Bulan dan merapal mantra guna menghidupkan kembali Ethan dan akibatnya seluruh keturunan Duchannes dikutuk bahwa sebagian dari keturunannya akan menjadi Caster Gelap.

Lena semakin ketakutan setelah penampakan peristiwa itu, ia semakin yakin bahwa dirinya akan ditakdirkan sebagai Caster Gelap. Hingga kerabat Caster Putihnya, datang ke Ravenwood Manor guna membantu Lena dan mempersiapkan dirinya menjelang upacara inisiasinya. Kedatangan mereka sempat terusik dengan kunjungan tamu tak diundang, sepupu dan (dulunya) sahabat akran Lena : Ridley, yang berubah menjadi Caster Gelap saat inisiasi-nya, dan saat ini ia datang dengan misi khusus : mengacaukan ketenangan Lena. Dan ia memanfaatkan keberadaan Ethan, manusia mortal yang seharusnya tak memiliki kemampuan apa pun, namun entah bagaimana paman Macon kemudian menemukan bahwa Ethan memiliki ikatan khusus dengan Lena yang mampu memberikan perlindungan yang tak mampu dilakukan oleh kerabat Caster Putih Lena.
Berbagai peristiwa dan petualangan yang tak terbayangkan dialami oleh Ethan bersama Lena, guna menyingkap tabir misteri yang menghubungkan tali keturunan mereka berdua. Ethan berupaya keras dalam menjaga Lena serta menuntaskan pencariannya, hal yang tidak mudah dengan adanya larangan dari Amma, rutinitas sekolah yang harus diikutinya plus segala aktifitas yang menggerakkan penduduk kota untuk senantiasa meng-kambing hitam-kan Lena. Ethan yakin bahwa jawaban yang mereka cari ada pada Kitab Bulan yang mengutuk keluarga Duchannes, namun Kitab itu ternyata hilang lenyap tanpa jejak. Bantuan muncul secara tak terduga dari sahabat akrab Lila Wate, ternyata almarhum ibu Ethan mempunyai peran dalam komunitas Caster – Mortal, bahkan ia dan Macon Ravenwood saling mengenal satu sama lain. Ethan juga mendapati bahwa keluarga yang masih ada, tidak tampak sebagai mana ia kenal selama ini. Ayahnya ternyata depresi dan nyaris gila, Amma yang selalu menjadi pelindungnya ternyata mempraktekkan semacam ilmu hitam yang berhubungan dengan arwah-arwah … dan ia juga harus membiasakan diri dengan keluarga Caster Lena, Paman Barclay – Caster Shifter, mampu mengubah sesuatu dengan mantra ; Bibi Del – sang Caster Palimpsest yang mampu membaca waktu ; putrinya Reece adalah Sybil yang mampu membaca wajah ; saudaranya Larkin – sang Ilusionis ; dan si kecil Ryan Caster Thaumaturge yang mampu menyembuhkan. Bahkan Ethan pernah merasakan kemampuan Ridley – Siren yang bisa mempengaruhi siapa saja untuk menuruti kemauannya melalui suaranya, sebelum Lena menyelamatkannya. Juga paman Macon yang aneh dengan rumah yang selalu berubah setiap ia masuk ke dalamnya, anjingnya yang selalu tampak ada di mana pun Ethan memandang … dan anjingnya menatap kembali dengan mata seakan-akan mata manusia.

Namun Ethan tetap mampu bertahan dalam situasi apa pun, karena ia tahu, satu-satunya yang ditakuti adalah kehilangan Lena, jika ia mampu mencari kunci jawaban demi menolong Lena, apa pun akan dilakukannya … ia hanya memiliki otak untuk berpikir serta kekuatan akan ikatan antara dirinya dan Lena yang harus bisa melindungi Lena – sang Caster Natural, kekuatan yang sangat dahsyat, guna melawan satu-satunya Caster Hitam terkuat : Sarafine – ibu kandung Lena. Ethan dan Lena harus berjuang tanpa menyadari musuh justru berada di dekat mereka, sangat dekat hingga mampu menyakiti orang-orang yang mereka kasihi. Mampukah Lena melawan Takdirnya ? Apakah yang akan terjadi bagi kelangsungan hubungan antara Ethan dan Lena setelah inisiasi ; antara mortal dan Caster terkuat ? Apalagi ada pengkhianat yang bersiap-siap menyerang bila saatnya tiba …

Kesan :
Saat melihat cover yang dominan warna ungu gelap, terbayang ini tipikal kisah dark-fantasy, namun setelah mulai membuka dan menelaah halaman demi halaman, ternyata ini adalah drama – fantasi – romance, sedikit membuat diri-ku teringat akan Twilight Saga, lebih tepatnya buku pertama Twilight. Dengan seting kota kecil, kepercayaan akan adanya makhluk-makhluk lain selain manusia yang melingkupi masyarakatnya. Pertemuan dua insan yang berbeda latar belakang ( jauh berbeda ) namun disatukan dalam situasi yang unik, ibarat takdir menuntun mereka pada jalan yang sulit namun harus ditempuh. Tapi jangan salah sangka, karena ini sangat menarik untuk disimak. Bagaikan lorong pembuka yang kita masuki, terdapat berbagai macam pintu dan setiap pintu yang kita buka membawa pada kejelasan akan kabut awal yang menyelimuti benak pembaca, namun terdapat misteri baru yang harus kita pecahkan … hingga mau tidak mau kita harus menuntaskan membuka dan memasuki setiap pintu guna menyelesaikan lingkupan misteri ini. Bahkan dengan ending yang tak terduga, satu-satunya solusi hanyalah menunggu dengan ‘kesabaran’ kapan ya buku kedua akan segera rilis ???

Tentang Penulis :
Kami Garcia – tumbuh di Washington DC, tapi saat berusia 13 tahun, ia dan keluarganya pindah ke rumah nenek dan nenek buyutnya yang lahir dan besar di North Carolina. Karena itu ia tidak asing dengan budaya daerah Selatan. Penyuka pakaian berwarna hitam ini mengoleksi cincin dan bisa berjam-jam menulis jurnal. Ia juga tertarik pada apa pun yang berhubungan dengan paranormal dan sangat percaya takhayul. Kami Garcia memiliki gelar MA di bidang pendidikan dan pernah mengajar di DC, sampai pindah ke LA. Ia sekarang tinggal di kota itu bersama keluarganya.
Margaret Stohl – memulai menulis sejak usia 15 tahun, mulai dari video game, skenario, sampai puisi. Salah satu video game-nya pernah dinominasikan sebagai Desain Game Paling Inovatif. Penulis yang pernah kuliah di Amherst and Yale ini memiliki gelar MA dari Universitas Stanford. Ia juga pernah bekerja sebagai asisten dosen Pengantar Film di Yale dan Puisi Romantis di Stanford. Margaret Stohl saat ini tinggal di Santa Monica, California bersama keluarganya.

Best Regards,
* HobbyBuku *

Books "GRACELING"



Judul Buku : Book 1 – GRACELING
Penulis : Kristin Cashore
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa : Poppy D. Chusfani
Editor : Dini Pandia
Desain Cover by Martin Dima
Cetakan I : Desember 2011 ; 496 hlm

Sinopsis :
Jaman dahulu kala terdapat suatu wilayah yang dikenal sebagai Negeri Tujuh Kerajaan dengan tujuh orang Raja yang masing-masing memiliki wewenang dan kebijakan tersendiri, namun mereka tetap hidup rukun dan damai karena Raja-Raja Penguasanya adalah saudara satu sama lain. Akan tetapi saat generasi-generasi baru terbentuk, timbul berbagai masalah yang sebelumnya tak pernah ada. Di satu sisi ada bangsa Wester yang diperintah Raja Brin, bangsa Nander dengan Raja Drowden dan bangsa Estill dengan Raja Thigpen ; ketiganya sering berseteru karena ketiga Raja suka berlaku seenaknya dan sewenang-wenang. Tak kalah besar kekuasaannya, bangsa Sunter dengan Raja Murgon, bangsa Middlunds diperintah oleh Raja Randa, bangsa Lienid dibawah pimpinan Raja Ror merupakan kerajaan paling tenang tidak pernah berseteru, dan terakhir bangsa Monsea dipimpin Raja Leck yang menikah dengan Ashen – saudara perempuan Raja Ror, juga merupakan bangsa yang damai karena sang Raja terkenal akan kebaikannya.

Kisah dimulai oleh gadis bernama Katsa yang mendapati dirinya adalah Graceling : manusia yang memiliki Grace – Bakat Khusus, namun Bakat Katsa sangat langka karena ia memiliki Bakat – Kemampuan Membunuh, yang celakanya baru diketahui saat ia tanpa sengaja membunuh orang yang mengganggunya pada usia 8 tahun hanya dengan sekali pukul. Umumnya Bakat semacam itu akan langsung disingkirkan karena dianggap berbahaya, namun sang Paman yang juga Penguasa Middluns – Raja Randa, justru tertarik untuk menggunakan Bakat Katsa untuk kepentingannya dirinya. Katsa segera dijauhi semua orang saat mereka tahu gadis Graceling dengan sebelah mata hijau dan sebelah mata biru adalah pembunuh, hanya satu orang yang tetap menemani dan menjadi teman baik, saudara sepupunya, putra Randa, Pangeran Raffin yang berusia 3 tahun lebih tua, yang memberikan nasihat agar Katsa mempergunakan Bakatnya sebaik mungkin dengan berlatih pada Kapten Oll – kapten Randa dan ahli mata-mata terbaik. Maka terbentuklah Katsa menjadi ahli pembunuh bagi Raja Randa, siapa pun yang mengusik Raja Randa akan berhadapan langsung dengan Katsa.

Semakin beranjak remaja, Katsa semakin mahir dalam melakukan tugasnya, namun ada hal-hal yang menjadi ganjalan. Ia mulai melihat ketidak-adilan yang terjadi disekitarnya, rakyat kecil yang menderita, penguasa yang semena-mena, laporan mat-mata selalu masuk ke Raja Randa, namun jika hal tersebut tidak berhubungan dengan keuntungan pribadi, Raja Randa tidak memperdulikan laporan-laporan tersebut, bahkan mulai menugaskan Katsa bukan sekedar membunuh tapi juga menyiksa sampai menderita orang-orang yang dianggap membakang Raja Randa. Katsa mulai berpikir, bagaimana jika ia bertindak sesuai keinginannya, bukan sekedar budak pesuruh yang melakukan semua perintah Randa ? Dan pada usia ke-16, ia mengutarakan buah pikirannya pada Pangeran Raffin, yang ternyata setuju dan bersedia mendukung usaha Katsa. Bekerja sama dengan Raffin dan Kapten Oll, yang semula ragu-ragu, namun akhirnya mendampingi Katsa, mereka bekerja sama menegakkan keadilan, menumpas kejahatan tanpa sepengetahuan Raja Randa. Dan kegiatan mereka perlahan mendapat simpati dan dukungan dari berbagai kalangan bangsawan lain yang juga tidak senang dengan perilaku penguasa dan penjahat yang merajalela … maka terbentuklah Dewan : yang merupakan kumpulan pemberontak penegak keadilan dengan jaringan yang semakin meluas di penjuru negeri.

Dalam suatu tugas dari Dewan, Katsa didampingi Oll dan Lord Giddon – bangsawan muda tampan yang mendukung gerakan Dewan, mereka bertugas menyusup di wilayah Raja Murgon guna menyelamatkan tawanan rahasia : Pangeran Tealiff, ayahanda Raja Ror penguasa Lienid yang terkenal damai. Katsa tidak habis pikir, kenapa justru menculik dan menawan kakek tua tak berdaya, apalagi Murgon bukan jenis orang yang suka mencari gara-gara, kecuali dia dibayar untuk menyembunyikan tawanan, maka hal tersebut sedikit masuk akal karena Murgon terkenal tamak. Namun tetap menjadi tanda tanya, siapa dalang di balik penculikan tersebut ? Apalagi dalam pelariannya keluar dari wilayah Murgon, Katsa sempat berkelahi dengan pria Graceling yang misterius dengan Bakat Petarung dan ia jelas-jelas bangsa Lienid. Berbagai pertanyaan berkecamuk di benak Katsa dalam perjalanan kembali ke Middluns membawa serta Pangran Tealiff untuk disembunyikan dan dirawat oleh Pangeran Raffin, sembari ia berusaha menguak misteri itu. Namun sesampai di Middluns, ia mendapati pria misterius yang ditinggalnya pingsan di wilayah Murgon, ternyata mengenal dirinya Lady Graceling dari Middluns, dan menyusul dirinya sebagai tamu Raja Randa. Pria Graceling itu adalah Pangeran Greening Grandemalion atau yang dikenal sebagai Pangeran Po, putra ke-7 Raja Ror, cucu Pangeran Tealiff, dan ia mencari kakeknya yang hilang.

Katsa yang tak pernah peduli dengan segala acara di istana Randa, mulai merasa terganggu dengan kehadiran Pangeran Po. Ia merasa gelisah, tak jelas apa yang terjadi, namun saat pandangan mata sang Pangeran dengan satu mata perak dan satu mata emas menghunjamnya, seakan menembus pikiran dan hati Katsa. Pangeran Po yang selalu tampak angkuh, congkak dengan gaya malas, ternyata mampu menarik minat Katsa, terutama setelah mereka kembali bertarung atau bisa dikatakan berkelahi, dan kekuatan mereka sebagai Graceling menemukan lawan yang sepandan satu sama lain. Katsa akhirnya bersedia mengungkap keberadaan Pangeran Tealiff pada Pangeran Po dengan syarat ia harus merahasiakan semuanya ( termasuk terhadap Raja Randa ), sampai dalang peristiwa itu ditemukan. Dan Lady Katsa menemukan teman baru dalam diri Pangeran Po, sesuatu sangat sedikit untuk dimiliki … karena sepanjang hidup Katsa, ia dijauhi karena Bakat-nya, hanya Raffin yang menyayangi apa adanya, lalu ada Oll bukan saja sebagai pelatih tapi juga pendukung setia, serta Helda – pengasuh anak-anak di istana yang mendampingi Katsa semenjak beranjak dewasa, tak gentar dengan penolakan-penolakan Katsa dan menyelimuti gadis yang kesepian itu dengan kasih sayang yang tak pernah diterima seumur hidupnya.

Katsa sang Lady Graceling yang sangat kuat, tak pernah kenal lelah dalam kondisi apa pun, ditakuti oleh siapa saja yang mengetahui dirinya sebagai pembunuh semenjak usia kecil, menutup hatinya rapat-rapat agar kekecewaan – kesedihan – luka hatinya tidak akan pernah terbuka selamanya. Akan tetapi kehadiran Po selama beberapa hari di istana, mampu membuka sesuatu yang tak pernah Katsa ketahui ada dalam dirinya. Sesuatu yang dirindukan sekaligus ditakuti olehnya, karena ia tahu, dengan membuka hatinya, ia akan terluka … dan ia tidak siap menerima hal itu. Di tengah gejolak pribadi yang dialaminya, penyelidikan mata-mata Dewan tidak membuahkan hasil nyata, kecuali bahwa pihak-pihak yang semula dicurigai, ternyata tidak terbukti bertanggung-jawab atas penculikan Pangeran Tealiff, namun ada berita-berita tentang Raja Leck dari Monsea yang dicurigai oleh Po, dan ia akan segera berangkat untuk menyelidiki kebenaran di Monsea, dan sebagian besar rencana kepergiaannya juga berhubungan dengan pertengkaran dirinya dengan Katsa. Lebih tepatnya Katsa yang marah besar karena kebohongan yang dilakukan Po … justru saat ia mulai mempercayakan hatinya pada orang lain, sesuatu yang sangat tidak mudah ia lakukan. Pangeran Po ternyata Graceling bukan dengan Bakat Petarung namun dengan Membaca Pikiran, dalam hal ini pikiran dan benak Katsa, hal-hal yang semula dirasa aneh oleh diri Katsa, bagaimana Po seakan mampu menyelami perasaannya, menjawab berbagai hal yang berkecamuk di benaknya.

Katsa tak mampu berpikir menghadapi hal tersebut, dan di tengah konflik problema, Raja Randa menugaskan dirinya menyiksa dan membunuh salah satu bangsawan yang membakang perintah-Nya. Dan Katsa tak mampu melaksanakannya, karena sang bangsawan adalah pihak yang benar, justru ia berani melawan perintah Randa yang akan menjerumuskan keluarganya. Katsa memutuskan menentang Randa secara terbuka, sesuatu yang sudah lama ingin dilakukan apalagi dengan perlakuan Randa terhadap dirinya, bagiakan hewan peliharaan yang hanya berguna sebagai pembunuh. Raja Randa murka dengan pembangkangan Katsa, namun ia tak berdaya untuk langsung menghukum Katsa, maka ia memerintahkan agar Katsa dikurung sepanjang hidupnya. Katsa yang sudah menebak bahwa Randa tidak akan pernah mengampuninya jika mengetahui pemberontakannya, memilih melarikan diri dari Middluns, atas saran Raffin, ia ikut serta dengan Po dalam perjalanan menuju Monsea dan mereka dapat saling membantu satu sama lain.

Perjalanan menempuh jarak yang cukup jauh membentuk hubungan baru antara Katsa dan Po, dan pada suatu waktu, mereka berdua menyadari takdir yang tak terelakan – bahwa jiwa dan hati mereka telah menyatu, meski Katsa tetap pada tekadnya untuk tidak pernah menikah seumur hidup ( yang membuat Lord Giddon marah besar saat lamarannya ditolak, bersama dengan banyaknya lamaran dari bangsawan-bangsawan lainnya ), dan Po mampu menerima hal tersebut karena ia pun tidak memiliki ambisi sebagai penguasa negeri, cukup berdampingan dengan Katsa dalam keseharian mereka maka hidupnya akan sempurna. Perjanjian aneh dan unik menaungi hubungan pasangan Graceling ini, menuju Monsea, dan kecurigaan Po terbukti saat mereka menemukan bahwa Raja Leck juga memiliki Bakat – Mempengaruhi Pikiran Orang Lain lewat suara dan kata-katanya. Dan sekian tahun ia menyiksa banyak makhluk hidup, termasuk istri dan anaknya. Po dan Katsa hampir berhasil menemukan Ratu Ashen yang melarikan diri bersama putrinya dari kejaran Raja Leck, saat Bakat Berbicara-nya mempengaruhi Katsa dalam sekejap, mengakibatkan Ashen terbunuh. Po satu-satunya yang tak terpengaruh dengan suara Leck, memilih menyelamatkan Katsa dari pengaruh Leck dan berusaha menemukan sepupu-nya Putri Bitterblue, gadis cilik berusia 10 tahun yang bersembunyi di suatu tempat. Saat mereka brhasil menemukan Putri Bitterblue, mereka sadar bahwa keselamatan sang Putri harus dijaga karena ia satu-satunya bukti kejahatan Raja Leck dengan tewasnya Ratu Ashen, maka mereka memutuskan segara meninggalkan Monsea, kembali ke Lineid. Namun di tengah pengejaran, Po terluka sangat parah, tak mampu bergerak cepat guna melarikan diri dari kejaran musuh. Maka satu-satunya jalan, Katsa harus pergi sendiri melindungi putri Bitterblue, meninggalkan Po bersembunyi untuk memulihkan kondisinya, hanya membawa bekal cincin Po yang akan membuka jalan untuk kembali ke istana Lienid. Dan karena semua jalur Monsea dikuasai oleh Leck, maka kesempatan Katsa hanya satu, menempuh jalur Grella yang sangat berbahaya, mendaki pegunungan bersalju guna menyeberangi keluar perbatasan Monsea. Tanpa Katsa ketahui, kondisi Po jauh lebih parah dari yang terlihat, Po menyembunyikan hal itu karena jika Katsa mengetahuinya, ia tidak akan mau meninggalkan dirinya. Maka kedua insan ini berpisah, masing-masing berjuang mempertahankan hidupnya menempuh berbagai rintangan yang berbahaya … dan Katsa juga harus bertanggung jawab atas nyawa Putri Bitterblue hingga selamat sampai di Kerajaan Lineid, tanpa mereka ketahui bahwa musuh sudah selangkah lebih maju, berada di tujuan mereka dan mempengaruhi orang-orang di Kerajaan Lineid ….

Kesan :
Membaca Graceling sebenarnya pelampiasan gara-gara Mockingjay kembali mundur dari jadwal semula … ternyata novel debut pertama sang penulis ini tidak mengecewakan. Dengan tokoh utama yang mirip dengan sosok Katnis ( di Hunger Games ) maka sosok Lady Katsa yang tampak kuat di luar namun rentan di dalam, mampu menggugah hati pembaca dengan segala gejolak konflik batin yang dihadapinya. Pertemuannya denga Po yang kelihatan selalu santai dan riang, namun diam-diam juga menyimpan beban rahasia kemampuannya semenjak kecil, mereka berdua merasa senasib. Meski Katsa menganggap Bakat-nya merupakan Kutukan, Po memilih untuk menerima Bakat-nya namun tetap belum mau mengungkapkan rahasia itu kepada keluarganya ( kecuali ibu dan kakeknya yang juga merahasiakan hal tersebut ). Dan melalui perjalanan serta pemahaman akan dirinya, Katsa mendapati bahwa Bakatnya bukan Pembunuh, tapi Bertahan Hidup, sesuatu yang tampak jelas bagi Katsa kemudian, bagaimana ia selalu selamat dalam kondisi bahaya apa pun yang dihadapinya. Po yang mampu menerima kelebihan Katsa yang lebih superior dari segi kekuatan, mampu mendekati Katsa yang justru merasa kekuatannya ditakuti semua orang. Panggilan sayang Po terhadap Katsa ‘Kucing Liar’ seakan menggambarkan dirinya yang ganas di luar namun sangat mudah tersentuh hatinya karena pengalaman semasa kecil yang tidak menyenangkan.

Kisah yang diramu dengan berbagai petualangan, pemahaman akan manusia serta humor-humor yang membuat kita tersenyum dan tertawa dipadu dengan tetesan air mata saat mereka mendapati takdir tidak selalu berjalan sesuai dengan kehendak mereka … tanpa terasa novel dengan hampir 500 halaman terselesaikan dalam waktu singkat (^_^) Sungguh tak sabar menanti kelanjutan kisah ini … semoga cepat terselesaikan hasil terjemahan dan editannya ( salam buat duet ganda Mbak Poppy dan Mbak Dini, akhirnya bersatu kembali setelah sekian lama berpisah, semoga akur dan lengket selalu seperti Katsa dan Po, he..he..he memadukan kekuatan Graceling untuk menelurkan buku-buku terjemahan secepat kilat )

P.S. Just my curiosity … apakah editan termasuk sensor ? Rasanya adegan Katsa dan Po di hutan kok agak janggal ya ? Memang aslinya begitu ya ? ( maybe Ms. Dini dan Ms. Poppy would like to comment about that ? )

Tentang Penulis :
Kristin Cashore dibesarkan di pedesaan sebelah timur laut Pennsylvania sebagai putri kedua dari empat saudara perempuan. Ia menerima gelar sarjana dari William Colllege dan gelar master dari Center for the Study of Children’s Literature di Simon College. Ia pernah bekerja sebagai penjaga anjing, pengemas di pabrik permen, asisten editor, asisten legal, dan penulis paruh waktu. Ia pernah tinggal di banyak tempat (termasuk Sydney, New York City, Boston, London, dan Austin, Texas), dan sekarang ia tinggal di Massachusetts. Novel debut Kristin Cashore “Graceling”, timbul dari lamunannya tentang gadis yang memiliki kekuatan luar biasa – dan menjalin persahabatan dengan pemuda yang tidak bisa dinikahinya. Informasi selengkapnya silahkan cek www.kristincashore.blogspot.com

Best Regards,
* HobbyBuku *

Minggu, Januari 20, 2008

Books "MINOES"

Judul Asli : "MINOES"
Copyright by Annie M.G. Schmidt
Illustrations by Carl Hollander
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I : Juli 2007 : 200 hlm
Alih Bahasa : R. Indira Ismail
Rate : 4 of 5

Tibbe bekerja sebagai wartawan koran di Killendoornse Courant. Namun ada permasalahan karena Tibbe terlalu pemalu. Ia tidak berani menemui orang-orang apalagi bertanya pada mereka, sekalipun orang tersebut berada didalam kamar mandi. Ia hanya dapat bergaul dengan kucing. Ia sangat menyukai kucing dan mengenal semua kucing di sekitar lingkungannya, bahkan Ia memiliki juga seekor kucing benama Fluf. Namun hal ini bukan masalah besar, sampai saat Tibbe dipanggil menghadap Pemimpin Redaksi karena walau tulisannya bagus tapi semua tentang kucing. Jika keesokkan harinya Tibbe tidak menyerahkan tulisan baru yang bukan tentang kucing, maka Ia harus keluar dari pekerjaannya.

Tibbe pulang dengan lesu , bagaimana Ia dapat menemukan ide baru untuk penulisan besok. Di tengah perjalanan Ia mengalami hal aneh. Saat sedang berbicara dengan Meneer Smit, tiba-tiba ada yang dikejar anjing herder besar hingga melompat keatas pohon. Ternyata bukan kucing atau hewan lainnya tetapi seorang wanita aneh dengan mata besar serta rambut merah lebat, meringkuk ketakutan diatas pohon yang tinggi. Tibbe terpaksa menolong karena wanita itu tidak dapat turun lagi karena tingginya pohon itu - yang menjadi pertanyaan, bagaimana semula ia dapat naik keatas? Tanpa Tibbe sadari, perjumpaan pertama itu akan menentukan nasibnya di kemudian hari.



Sabtu, Januari 12, 2008

Books "THE GREAT GHOST RESCUE"

Books "OPERASI PENYELAMATAN HANTU"
Judul Asli : "THE GREAT GHOST RESCUE"
Copyright by Eva Ibbotson
Illustration by Kevin Hawkes
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I :  Desember 2002 ; 192 hlm
Alih Bahasa : Indah S. Pratidina
Rate :  4 0f 5

Kastil Craggyford sebagaimana kastil-kastil lain pada jaman itu memiliki hantu-hantu. Yang menempati kastil ini adalah keluarga yang terdiri dari ayah - si Kilt Melayang (hantu Skotlandia yang terbunuh saat Perang Otterburn sehingga kaki-kakinya terpotong), ibu - Mabel (adalah hag - wanita penyihir bersayap) dengan 3 orang anak yaitu George - sang Tengkorak Menjerit, Winifred Meratap - anak perempuan yang suka meratap lama, lalu ada pula Humphrey si Mengerikan - namun ia sama sekali tidak mengerikan atau menakutkan bahkan menyeramkan seperti sebagian besar hantu sehingga hal ini sangat merisaukan kedua orang tuanya, walau mereka menyayangi Humphrey. Mereka keluarga yang sangat bahagia dan sangat beruntung karena tinggal di tempat yang paling disukai hantu.