ALICE'S WONDERLAND

Translate

Sabtu, Januari 03, 2009

Books "Children of The Lamp II - BLUE DJINN OF BABYLON"


Judul Asli : CHILDREN OF THE LAMP 2 – BLUE DJINN OF BABYLON
Copyright © 2005 by PB Kerr
Penerbit Matahati
Alih Bahasa : Utti Susilawati
Editor : Nadya
Cover by Rashad Husain
Cetakan ke-01 : Agustus 2008 ; 426 hlm

Kutipan :
“ … semua makhluk akan dilahap jika tinggal terlalu lama. Hanya soal waktu. Kecuali kau tidak mengharapkan apa pun sama sekali. Tapi, kutanya, siapa yang mampu melakukan itu? Memangnya ada orang yang merasa puas dengan apa yang dimilikinya? …” ( Raja Nebuchadnezzar II kepada John Gaunt )

Terkadang terlalu banyak permintaan bisa membunuhmu …
Demikianlah kisah ini dimulai …

Sinopsis :
Kisah ini merupakan kelanjutan dari petualangan para Jin muda, si kembar John & Philippa Gaunt yang lahir dari pasangan Edward Gaunt-mundane ( istilah para Jin untuk manusia biasa ) dari Layla Gaunt-wanita Jin yang kuat namun telah bersumpah meninggalkan ‘kekuatan Jin-nya’ saat menikah.

Setelah menempuh pelajaran ‘dasar’ tentang kehidupan Jin lewat petualangan seru bersama Nimrod, paman mereka dalam melawan Iblis-pemimpin Jin suku Ifrit yang menggunakan pengaruh Akhenaten dan berhasil menangkap Iblis – maka John & Philippa kembali menjalani kehidupan selayaknya remaja seusia mereka.
Bersemangat dalam menghadapi Halloween ( yang ditentang oleh ibu mereka ), meningkatkan kemampuan mengambil alih tubuh binatang saat berkunjung di Kebun Binatang ( nah, yang ini memang tidak dilakukan oleh remaja biasa ) dan menemani ibu mereka berbelanja keperluan Natal.

Hanya satu masalah yang dianggap menyulitkan – musim dingin yang lama di kota New York. Sebagai bangsa Jin yang terbuat dari elemen Api, maka Jin muda yang belum berpengalaman seperti John & Philippa akan menjadi lebih ‘lemah’ dalam iklim yang dingin. Bahkan gara-gara kekuatan mereka menjadi ‘lemah’ maka saat berbelanja Natal, mereka terserang penyakit TBP ( Terlalu Banyak Permintaan ) – membuat Layla terpaksa memanggil Jenny Sachertorte-Dokter Jin terkenal, yang sedang berkunjung di New York bersama putranya-Dybbuk ( yang lebih suka dipanggil Buck ). Dybbuk yang menganjurkan John & Philippa menggunakan tempat sauna di rumah mereka untuk memulihkan energi yang melemah dalam iklim dingin. Dengan meningkatkan kemampuan Jin – John sibuk dengan rencana untuk mengusir Miss. Pickings – pelayan Mrs. Trump ( =pelayan rumah tangga keluarga Gaunt yang menjadi jutawan saat Philippa tidak sengaja mengabulkan permintaan sehingga Mrs.Trump menang undian Lotto New York ) yang membuatnya hampir bentrok dengan Jin bernama Frank Vodyannoy & pada akhirnya membuat John mendapat hadiah ‘discrimen’ ( kata lucu yang dimiliki untuk permintaan bantuan darurat ).

Kejadian penting yang menjadi awal petualangan besar mereka dimulai saat pesta peluncuran buku ‘Shorter Bagdad Rules / SBR’ karangan Mister Rakshasas di New York. John & Philippa dapat bertemu kembali dengan Mister Rakshasas & Nimrod, paman mereka yang tinggal di Inggris, bahkan mereka diperkenalkan dengan sebagian besar masyarakat bangsa Jin yang bermukim di kota New York yang hadir pada pesta tersebut.

Di sanalah Philippa diingatkan oleh Nimrod akan Turnamen Djinnverso Dunia yang akan diadakan menjelang Malam Tahun Baru. Philippa yang baru menguasai permainan ini dalam beberapa bulan, sudah sangat ahli, terlebih ia sering berlatih dengan ayahnya & Bull Huxter ( mundane-teman Mr. Gaunt yang mengetahui bahwa kedua putra temannya adalah Jin muda ), namun karena ia termasuk Jin yang pendiam & pemalu, hampir saja ia tidak tertarik untuk ikut serta dalam turnamen – itu sebelum ia bertemu dengan Lilith de Ghulle – juara Djinnverso Djunior yang sok & putri Mimi de Ghulle, Jin dari suku Ghul yang tergolong Jahat.

Mimi de Ghulle digosipkan sedang mencari-muka pada Ayesha – sang Jin Biru dari Babylon yang sedang mencari Jin pengganti dirinya. Jin Biru dari Babylon adalah posisi pemimpin semua Jin karena ia berada pada posisi di luar Kebaikan & Kejahatan sehingga dapat mengambil keputusan dengan adil. Selain mengurus kesejahteraan para Jin, ia juga merupakan hakim tertinggi dalam peradilan Jin & yang memutuskan semua hukuman bagi mereka yang melanggar The Bagdad Rules.

Maka Philippa semakin giat berlatih menjelang turnamen yang akan diadakan di New York, sedangkan John berusaha mencaritahu tentang Jin Biru lewat buku SBR karangan Mr. Rakshasas, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing sehingga hampir tidak memperhatikan sedikit perubahan sikap Layla Gaunt yang sempat terlihat tanpa sengaja bersitegang dengan Ayesha-sang Jin Biru dari Babylon.

Tiba pada hari saat Turnamen Djinnversoctoannular di Hotel Algonquin, New York, di mana pertemuan antara enam suku Jin tak dapat dihindari ( tiga dari pihak Baik & 3 dari pihak Jahat ) – ternyata John didampingi Nimrod mampu mengalahkan lawan dengan cara ‘silat-lidah’ ( peraturan selama 3 hari turnamen semua Jin dilarang menggunakan kekuatan Jin, baik peserta maupun penonton ), bahkan Philippa mampu mengalahkan peserta senior hingga ia berhadapan dengan Lilith-dan ia hampir dinyatakan kalah dari Philippa hingga muncul protes karena terjadi kejanggalan. Penyelidikan membawa peserta yang tersisa termasuk Philippa dalam sidang peradilan oleh Ayesha dengan hasil yang mengejutkan – Philippa terbukti & mengakui telah berbuat kecurangan serta melanggar peraturan dengan menggunakan kekuatan Jin.

Keanehan tersebut hanya diketahui oleh John & Nimrod serta Philippa sendiri yang mengakui bahwa dirinya seakan disusupi oleh Jin lain yang mengambil alih tubuhnya dalam peradilan sehingga mengakui kesalahan yang tidak pernah diperbuat. Dalam usaha mengembalikan nama baik Philippa, mereka sepakat membantu Izaak Balayaga, Jin penjaga Istana Topkapi di Istanbul yang ingin mengembalikan Solomon’s Grimoire ( =buku yang berisi berbagai mantra yang akan memberi kekuasaan tak terbatas atas semua Jin, siapapun yang menguasai akan dapat memperbudak semua Jin tanpa batas ) sebelum diketahui Ayesha – yang seharusnya menyimpan buku tersebut di dalam lemari besi Anti-Jin di Berlin.

John & Philippa, hanya mereka berdua yang dipercaya menerima buku tersebut, diberi instruksi untuk bertemu Izaak di atas kereta api antara Istanbul & Berlin. Maka dengan penuh tekad, mereka berangkat tanpa menyadari bahwa hal tersebut merupakan bagian dari suatu rencana besar yang secara licik & keji dilakukan demi kepentingan pribadi seseorang yang tidak segan-segan memperalat orang lain – semuanya terjadi dengan cepat tak ada yang dapat mencegah hingga John disekap dalam tabung cerutu yang kecil sedangkan Philippa lenyap diculik.

Dari Istanbul menuju Berlin kemudian menyeberang ke Kairo dan kembali ke Inggris, akhirnya diperoleh kabar baik- bahwa Philippa berada di Irak, tepatnya disekap di Istana Gantung Babylon ( suatu legenda yang diketahui telah lenyap berabad-abad ).
Kabar buruknya jika dalam waktu tigapuluh hari Philippa tak dapat dikeluarkan dari Istana tersebut, maka ia akan berubah menjadi sosok yang mengerikan.

Dan yang lebih berbahaya, Nimrod tak dapat mendekati lokasi tanpa terdeteksi kekuatan Jin-nya yang sangat besar, dimana hal tersebut akan berbahaya bagi Philippa. Maka John harus berangkat seorang diri menyelamatkan saudara kembarnya, hanya didampingi oleh Mr. Groanin ( mundane pelayan Nimrod yang bertangan satu ), Alan & Neil ( saudara Mr. Gaunt yang dirubah menjadi anjing oleh Layla ; baca buku pertama ) serta Mr. Rakshasas ( yang harus bersembunyi dalam botol lampunya ).

Dengan Nimrod yang berangkat menuju Monte Carlo, menunaikan misinya yang lain, setiba rombongan di Yordania mereka dibantu Darius al Bagdadi, bocah Irak duabelas tahun pemuja Michael Schumacher, pemandu serta supir mereka dalam melintasi gurun menuju perbatasan Irak mencari Istana Gantung Babylon.

John yang terbiasa didampingi Philippa yang berkepala dingin serta cerdas, kali ini harus memeras otak mencari akal dalam menghadapi setiap tantangan baik ujian fisik maupun teka-teki. Berhadapan dengan para perompak, demon gurun, tentara militer Amerika, pria berpedang, atau Rukhkh-burung raksasa yang siap menggigit putus kepalanya dan Optabellower ‘monster permintaan’ – John harus siap menghadapi & menyelesaikan semua tantangan berburu dengan waktu demi keselamatan Philippa. Bahkan jika hal itu berarti harus membunuh ayahnya & menyebabkan tewasnya Allan & Neil – sahabat pendamping setia & kedua pamannya. Walau pun mendapat bantuan dari Finlay, bocah yang disihir menjadi burung elang peregrine serta pemandu tak terduga yakni sang Raja Nebuchadnezzar II-penguasa Babylon Kuno, namun tak ada yang dapat mempersiapkan John saat berhadapan langsung dengan Philippa, atau sosok menyerupai Philippa namun bukanlah Philippa saudaranya …

Dan masih banyak kejutan serta misteri yang harus diungkap dalam buku ini, lebih kompleks serta penuh dengan intrik serta konflik yang menegangkan …
bahkan sebagai penutup kisah buku kedua ini, pembaca akan dibuat semakin penasaran akan kelanjutan buku ketiga kisah Children of The Lamp ini apalagi dengan kemunculan musuh lama si kembar John & Philippa ( siapa ya … ^_^ )

Best Regards,
* Hobby Buku *

1 komentar: