Judul
Asli : THE NIGHT CIRCUS
by
Erin Morgenstern
Copyright
© 2011 by Night Circus, LLC.
Penerbit
Mizan Fantasi
Alih
Bahasa : Berliani Mantili Nugrahani
Editor
: Prisca Primasari
Proofreader
: Emi Kusmiati
Desain
Sampul : Windu Tampan
Cetakan
I : Januari 2013 ; 612 hlm
Rate
: 4 of 5
First
of all, I don’t know how to write this review, my mind still wondering around
beyond imagination. This story not only full with magic but also so sad – and
yet so wonderful. The beauties and the weirdness are together, gave such
remarkable scenery. I never felt such overwhelmed within each words that
written really beautiful, simple but meaningful. Ok, enough with all of this,
let me try to gather myself and begin the reviews ...
Kisah
dimulai dengan pembukaan sebuah Sirkus yang cukup unik, karena keberadaannya
tidak menentu, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa ada
pertanda sebelumnya. Ia bisa suatu saat muncul di lapangan dekat kediaman-mu,
namun beberapa hari kemudian lenyap tanpa jejak. Dan Sirkus ini hanya terbuka
untuk umum menjelang senja hari hingga menjelang matahari terbit. Tiada seorang
pun yang mengetahui latar belakang Sirkus ini, hanya namanya yang sangat
dikenal oleh para penggemar dan kalangan pecinta dunia penuh fantasi dan
keajaiban __ ia disebut dengan Le Cirque des Rêves (The Circus of Dreams).
~ I Love the original book cover, so classy & perfect with the themes ~ [ source ] |
“Buka
Setiap Senja, Tutup Setiap Fajar” – keberadaan Le Cirque des Rêves yang
beroperasional pada waktu yang tidak wajar, menjanjikan sajian spektakuler yang
tak pernah ada di dunia, atau setidaknya demikianlah anggapan para
pengunjungnya. Mulai dari taman dengan aneka bunga serta tumbuhan yang
berkembang sangat indah dan unik karena seluruhnya terbuat dari es yang tidak
meleleh, adegan akrobat yang sangat berbahaya tanpa alat bantu atau jala
penjaring, hingga permainan labirin yang terbuat dari awan-awan yang mampu
membawa penumpangnya mendaki ketinggian dan melompat tanpa terluka. Ditambah
dengan keahlian para Pemain yang unik, seperti Manusia Karet yang mampu melipat
dan masuk dalam kotak mungil hingga bocah kembar yang bermain-main dengan
hewan-hewan eksotis. Penampilan yang serba memukau dan gemerlap itu menyajikan
Impian Terindah dan tak terlupakan bagi setiap pengunjung. Namun mereka tak
pernah tahu kisah dibalik itu semua.
Adalah
sepasang manusia yang dulunya memiliki kecintaan akan Sihir atau Magic. Seiring
dengan waktu, kecintaan itu menjadi suatu obsesi untuk senantiasa mencoba hal
baru dan lebih unggul diantara yang lain. Ketika keduanya sudah tidak menemukan
kesenangan dalam bertanding secara langsung, maka mereka membuat sebuah
permainan yang melibatkan orang lain. Permainannya masih mengandung Sihir,
namun kali ini kekuasaan dan kekuatan Sihir atas makhluk lain yang menjadi
taruhannya. Mereka mengambil ‘murid’ atau yang disebut sebagai ‘apprentice’
yang dididik agar memiliki kemampuan khusus, guna berhadapan satu sama lain,
dan bertarung untuk membuktikan siapakah yang Terbaik dan berhak menempati
posisi No.1. Kekuatan Sihir yang semakin meningkat membuat keduanya berubah,
bukan lagi menjadi manusia biasa tetapi makhluk yang terjebak antara dunia manusia
dan Sihir.
~ The Clock ~ [ source ] |
Hari
berganti, bulan dan tahun terus berjalan seiring putaran waktu. Hingga tiba
saatnya untuk memilih wakil terbaru. Celia Bowen – putri tunggal Hector Bowen
atau yang lebih dikenal sebagai Prospero Sang Pesulap, telah diserahkan dalam
asuhan ayahnya ketika ia berusia lima tahun. Gadis cilik ini ternyata memiliki
kemampuan khusus yang kemudian dimanfaatkan oleh sang ayah untuk sebuah
pertaruhan baru, melawan rekannya Mr. Alexander ( Mr. A.H.) yang juga
mengangkat anak yatim-piatu yang kemudian dikenal sebagai Marco Alisdair –
wakilnya dalam permainan maut. Keduanya dibesarkan denga pengetahuan bahwa jika
tiba saatnya, mereka akan saling berhadapan untuk membuktikan kekuatan satu
sama lain, dengan segala cara. Dan untuk menunjukkan kemampuan yang
menakjubkan, dipilih medan yang juga menantang, sebuah Sirkus yang dipimpin
oleh sosok bernama Mr. Chandresh Christopher Lefevre – manusia yang memiliki
daya imajinasi tinggi serta kemampuan melihat sesuatu yang unik. Demikianlah
awal mula keberadaan Le Cirque des Rêves yang legendaris, membuat para ‘rêveurs’ (dreamers) atau fans penggemar
mereka ikut berkeliling kemana pun Sirkus akan bermain, suatu saat ia muncul di
kota kecil, minggu berikutnya bermain di ibukota negara lain.
Celia
Bowen – sang ilusionis yang mampu mengendalikan Sihir lewat kekuatan pikiran,
menjadi sumber penggerak Le Cirque des Rêves dari dalam, melalui penampilan
para pemain serta kekuatan ilusi yang mempertahankan keberadaan serta
kelangsungan Sirkus. Marco Alasdair dengan kekuatan Sulap yang mampu
menciptakan serta menggerakkan alam sekitar, mempertahankan kesatuan serta
keutuhan Sirkus dari luar, menjaga agar tetap berlangsung dimana pun mereka
berada tanpa gangguan dari pihak luar. Keduanya dipenuhi semangat tinggi untuk
bersaing dan saling menciptakan Sihir terbaik yang pernah ada di dunia, hingga
kedekatan satu sama lain merubah hati masing-masing. Dari sekedar saling
mengagumi, akhirnya keduanya saling jatuh hati dan rasa kasih yang kian kuat memicu perhatian para mentor mereka.
Sebuah
peringatan muncul, dan ketika mereka menyadari Kutukan Sihir yang telah
mengikat keduanya dalam pertandingan tanpa batas batas, yang ahanya akan
berakhir saat salah satu dari mereka tewas. Bagaimana mereka harus memilih,
karena bukan saja nyawa salah satu dari mereka yang akan menjadi korban, tetapi
juga keberadaan serta kelangsungan kehidupan para penghuni Sirkus yang terikat
oleh kekuatan Sihir Celia serta Marco selama bertahun-tahun. Siapa yang harus
dipilih, jiwa satu orang yang mereka kasihi atau puluhan nyawa orang-orang yang
telah menjadi keluarga mereka. Le Cirque des Rêves atau The Night Circus terus
bermain, memukau para pengunjung, hingga kekuatan Sihir yang mempertahankan dan
menjaganya selama ini runtuh akibat dua insan manusia yang jatuh hati satu sama
lain, berusaha menolak Takdir yang membuat mereka menjadi musuh abadi.
Tentang
Penulis :
Erin
Morgenstern, lahir pada tanggal 8 Juli 1978 di Marshfield, Massachusetts,
adalah penulis asal Amerika yang memiliki minat untuk mempelajari teater dan
seni di Smith College, Northampton, Massachusstes hingga ia lulua pada tahun
2000. Selain suka menulis, ia juga suka melukis dengan media akrilik, terutama
pada Kartu Ramal Tarot. Debut pertama dalam bidang penerbitan dimulai ketika ia
menandatangani kontrak kerjasama dengan Inkwell Management pada bulan Mei 2010,
setelah menjalani proses melelahkan dan ditolak sekitar 30 agen penerbitan buku.
Pada September 2010 ia menjual hak penerbitan ‘The Night Circus’ pada
Doubleday, yang rilis setahun kemudian pada September 2011.
Salah satu
kontribusi terbesar yang ia akui dalam karir penulisannya, ketika beliau ikut
serta sebagai peserta National Novel Writing Month semenjak tahun 2003, yang
tulisan pertama yang dihasilkan dalam proyek ini yang menjadi ‘dasar’ novel
yang akhirnya terwujud sebagai ‘The Night Circus’ pada bulan November 2005. Novel
ini memperoleh Nominasi Guardian First Book Award 2011 dan memenangkan
penghargaan Alex Award dari American Library Association di tahun 2012. Summite
Entertainment telah membeli hak cipta pembuatan film adaptasinya dan menjadi
topik pembicaraan hangat serat spekulasi siapa para pemeran yang akan terpilih.
Kini Erin menetap di New York City.
[ more about the author and her works, check on here : Erin Morgenstern | The Night Circus | on Wikipedia | The Night Circus Game ]
Best
Regards,
Hobby
Buku
cover aslinya keren yah, hitam dengan bintang2
BalasHapusIya, aq suka karena kesannya classic plus elegan, dan sebenarnya sesuai banget dengan tema kisahnya ...sayang 'sekali' lagi dibuat berbeda (-_-)
HapusKhairisa | plizz.dont.make.me.sad@gmail.com | Alasan: Ceritanya tentang sirkus dan sihir, yang rasanya bakal menarik untuk dibaca gimana "alur" dan "rasa"nya. Dari review ini saya baru ngeh gimana cerita dan konfliknya, sangat menarik untuk dimasukkan wishlist :D
BalasHapus