Books
“MALAM (TAK) KUDUS”
Judul
Asli : UNHOLY NIGHT
Copyright © 2012 by Seth Grahame-Smith
Penerbit : Elex Media Komputindo
Alih Bahasa : Desy Natalia
Editor : Alodia Yovita
Cetakan I : July 2013 ; 372 hlm
Rate : 4 of 5
“Seorang raja tidak akan selamat oleh besarnya kuasa ; seorang pahlawan tidak akan tertolong oleh besarnya kekuatan.” —Mazmur 33 : 16
[ source ] |
Kisah “Malam Kudus” bukanlah sesuatu yang
baru bagi diriku, karena telah diperkenalkan semenjak masa kanak-kanak, dan
seiring dengan pertambahan usia, pemahaman akan makna serta pesan dibalik kisah
tersebut memberikan suatu kesan
tersendiri yang cukup dalam bagi diriku. Mengenal sang penulis, Seth
Grahame-Smith melalui karya terdahulunya : “Abraham Lincoln’s The Vampire
Hunter” serta “Pride & Prejudice & Zombies” – sama sekali tidak
memberikan kesan mendalam alih-alih justru jengkel karena ‘kreatifitasnya’ yang
justru berkesan merusak makna sejarah dan penghargaan atas karya klasik yang
sangat dikenal secara luas.
Maka saat melihat bahwa buku terbarunya akan rilis,
ada sejumlah keraguan yang sangat besar untuk ‘mengulangi’ pengalaman membaca
karya penulis ini. Tetapi, karena diriku sudah menyatakan untuk tak akan
menilai sebuah karya hanya dari penampilan luar, maka kucoba memberikan
kesempatan sekali lagi untuk ‘berusaha’ menikmati karyanya. Sekaligus memuaskan
rasa penasaran dirku, sejauh mana ia akan membawa kisah yang bukan saja klasik
tetapi juga memiliki makna sangat dalam bagi umat manusia ...
Dan sungguh tepat pilihanku kali ini,
karena ‘Unholy Night’ bisa jadi merupakan re-telling yang cukup berani
dilakukan oleh sang penulis. Ia merubah total latar belakang sejarah sosok yang
dikenal dan tercantum dalam sejarah selama berabad-abad, dengan tetap berpegang
pada inti kisah kelahiran yang Juru Selamat, dan mengambil dan ‘melahirkan’
karakter-karakter unik yang sebelumnya hanya tampil sebagai ‘figuran’ dalam
kisah bersejarah ini. Ini adalah kisah tentang kebenaran dan keberadaan sosok
tiga orang majus yang dikenal sebagai Balthazar, Gaspar dan Melchyor, yang
merupakan pengunjung pertama mengucapkan ‘selamat-datang’ pada bayi Sang Juru
Selamat mengikuti jejak Bintang Timur. Namun kisah ini tidaklah sama persis
seperti yang kita ketahui ...
Ketiga orang majus ini tak pernah saling
mengenal sebelumnya. Mereka malahan sama sekali bukan sosok rohaniwan,
melainkan tiga orang tahanan Raja Herodes yang sedang menantikan hukuman mati
akibat ‘melanggar’ peraturan penguasa Yudea tersebut. Balthazar adalah pemuda
tampan dan menarik yang lebih dikenal sebagai ‘Hantu dari Antiokia’ – sosok
pencuri yang mampu memasuki kediaman siapa pun dan mengambil harta kaum
bangsawan dan pengusaha, tanpa pernah tertangkap atau diketahui keberadaannya.
Demikian pula dengan Gaspar – pria tinggi kurus dari Africa serta Melchyor –
sang jago pedang asal Yunani, yang penampilannya sama sekali tidak mengesankan
bahwa dirinya ahli bertarung yang tangguh, pendek dan gemuk serta pendiam.
Melalui karakter utama Balthazar, penulis
mengungkapkan kebobrokan kondisi pemerintahan Kaisar Agustus – kemenakan Julius
Caesar yang tewas dibantai oleh para anggota Senat yang dibentuknya sendiri.
Perbedaan nyata kehidupan penduduk asli yang menjadi budak serta rakyat jelata
akibat perluasan kekuasaan dan penerapan upeti kepada pihak Romawi,
diperlihatkan pula melalui sosok Raja Herodes-penguasa Yudea yang bercita-cita
menjadikan wilayah Jerusalem tidak kalah dengan Roma. Raja Herodes yang
memiliki kesenangan ‘bermain-seks’ dengan gadis-gadis remaja, akhirnya terkena
‘kutukan’ penyakit menular yang mengerikan, yang bukan saja menyebabkan
perubahan fisiknya yang menarik menjadi sosok menjijikan, tetapi juga membuat
dirinya sangat kejam hingga mendekati kegilaan.
Ramalan ahli nujum akan kelahiran
Penguasa baru yang akan menyingkirkan seluruh kerajaan lain di dunia, semula
tak pernah ditanggapi, hingga sebuah Pertanda muncul dihadapannya : Bintang
Terang, yang tampak oleh siapa pun, bertepatan dengan pelarian ketiga buronan
yang merupakan musuh Romawi sekian lamanya. Dengan memadukan unsur ketegangan
dan berbagai adegan seru, terutama saat perintah Herodes turun untuk
‘menghabisi’ seluruh anak di wilayah Yudea yang berusia dibawah 12 tahun,
pelarian ketiga sosok buronan yang selalu memilih mata pencaharian sebagai
pencuri serta perampok kaum berada, kini memiliki misi lain setelah pertemuan
mereka dengan Yusuf dan Maria. Adalah Balthazar yang berperan sebagai pemimpin
serta penggerak kelompok baru ini. Bukan saja ia mengetahui kondisi dan
kegilaan Herodes, ia juga mendapat ‘desakan’ nurani yang tak jelas, berkaitan
dengan masa lalu yang memberikan luka-menganga dalam hatinya.
Sang ‘Hantu dari Antiokia’ lahir ketika
sebuah peristiwa mengerikan terjadi pada pemuda ceria tersebut, merubah mimpi
akan masa depan dan merenggut kebahagian dalam dirinya. Semenjak itu, Balthazar
dibayangi oleh dendam kesumat yang semakin lama semakin membara, disertai rasa
bersalah bagai jurang dalam tak berdasar menggayuti dirinya. Disertai legenda
dan hikayat kekuatan supranatural dengan menghadirkan sosok sang magu yang
dikirim langsung oleh Kaisar Agustus, perlawanan kekuatan fisik manusia serta
perang antar pengikut Abraham serta pasukan Romawi, serangan kawanan belalang
yang mampu menghabisi pasukan bersenjata, sungguh kali ini penulis benar-benar
mengerahkan kreatifitas yang patut diacungi jempol. Terlepas dengan adanya
beberapa penyimpangan disana-sini, diriku menyukai penempatan karakter
Balthazar yang menjadi pahlawan serta legenda baru dalam dunia literatur ala
Seth Grahame-Smith ... (^_^)
Tentang Penulis :
Seth
Grahame-Smith, terlahir sebagai Seth
Jared Greenberg pada tanggal 4 Januari 1976, adalah seorang penulis asal
Amerika, sekaligus penulis naskah dan produser film serta televisi. Pride & Prejudice & Zombies masuk dalam daftar bestseller versi New York Times
termasuk Abraham Lincoln – The Vampire Hunter, sebuah parodi tentang kehidupan
sosok Abraham Lincoln. Karya terbarunya Unholy Night, juga merupakan parodi
dari kisah perjalanan tiga manusia suci yang dikenal sebagai Bathazar, Gaspar
dan Melchyor saat mengunjungi kelahiran Yesus. Beliau juga terlibat dalam
serangkaian acara televisi populer, diantaranya sebagai co-creator, kepala
bidang penulisan dan eksekutif produser acara The Hard Times of RJ Berger yang
tampil di MTV.
[
more about the author, books and related works, check on here : Seth Grahame-Smith | Pride & Prejudice & Zombies | on Wikipedia | Movie Adaptation ]
Best Regards,
Hobby Buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar